Lembaga Swadaya Masyarakat dan Gerakan-gerakan tersebut merupakan Swadaya masyarakat dan gerakan masa serta organisasi wadah dari lapisan-lapisan masyarakat yang mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan semangat bersatu singsingkan lengan baju dalam Roh Nasionalis Roh Kebangsaan serta semangat Patriotisme yang masih melekat bagi anak-anak bangsa, sedangkan lembaga-lembaga adalah badan-badan yang mengembangkan pemikiran-pemikiran guna menghidupi gerakan-gerakan tersebut sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Betapa LASKAR MERAH PUTIH menghormati jiwa masyarakat Indonesia yang menjujung tinggi azas KETUHANANYANG MAHA ESA, sesuai dengan PANCASILA, tercermin dalam susunan organisasi san lembaga yang menetapkan pengabdian tentunya termasuk :
PENDIDIKAN AGAMA DAN SPIRITTUAL SEBAGAI LEMBAGA YANG PERTAMA
Tidak bisa dimungkiri bahwa, Agama memepunyai peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, oleh karena itu, masalah pendidikan agama mendapat perhatian yang khusus.
LASKAR MERAH PUTIH akan secara sungguh-sungguh berusaha untuk turut serta dalam praktek kehidupan untuk mengembangkan kerukunan beragama dengan memupuk semangat saling menghormati masing-masing kepercayaan agar dapat menciptakan toleransi antar umat beragama di Negara kita tercinta INDONESIA.
HAKEKAT PERJUANGAN LASKAR MERAH PUTIH
LASKAR MERAH PUTIH merupakan organisasi Himpunan organisasi massa dan Lembaga Swadaya Masyarakat sebagai anak bangsa yang tetap setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang anti membuat proposal kemiskinan masyarakat yang artinya menjual kemiskinan bangsa kepada pihak asing untuk menerima bantuan dana asing dan Laskar Merah Putih merupakan salah satu bagian dari anak bangsa yang memiliki integritas dan komitmen di dalam penegakan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk tetap satu dan tetap berada di bawah naungan panji-panji Merah Putih dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan harga mati bagi seluruh keluarga besar LASKAR MERAH PUTIH.
Stabilitas dan komitmen Laskar Merah Putih dalam bela Negara merupakan sendi dasar di dalam membangun dan mewarnai perikehidupan berbangsa dan bernegara sebagai warga Negara terhormat dan sejajar dengan bangsa lain di dunia.
Rakyat sebagai subjek dan objek kemajuan bangsa adalah mutiara yang memegang tongkat komando sebagai amanah bagi para pemimpin di Republik ini;
LASKAR MERAH PUTIH mengedepankan asas demokrasi sebagai norma semangat gotong royong yang merupakan nilai luhur rakyat Indonesia.
Sebagai salah satu bagian komponen anak bangsa LASKAR MERAH PUTIH tercemin dan diaplikasikan dengan suatu ikrar LASKAR MERAH PUTIH dalam Semboyan LASKAR MERAH PUTIH, sebagai berikut :
IKRAR
LASKAR MERAH PUITH
KAMI ANAK BANGSA INDONESIA
YANG TERLAHIR DARI RAHIM IBU PERITIWI
SABAR DAN BIJAK,
BAHWA DARI SABANG SAMPAI MARAUKE
MERUPAKAN SATU KESATUAN
YANG TIDAK DAPAT DI CERAI BERAIKAN
KAMI ANAK BANGSA INDONESIA
MENEGASKAN KEPADA ELIT POLITIK,
PEMIMPIN PARTAI POLITIK,
DAN SELURUH KOMPONEN BANGSA
BAHWA KEKUASAAN, TAHTA, JABATAN,
ADALAH TITIPAN TUHAN.
KAMI ANAK BANGSA INDONESIA
TIDAK RELA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
TERCABIK-CABIK
MAKA KAMI BERIKRAR
BAHWA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
ADALAH HARGA MATI,
KAMI ANAK BANGSA INDONESIA BERSUMPAH
BAHWA KAMI AKAN TERUS BERJUANG
DENGAN SATU TEKAD BELA NEGARA
MEMPERJUANGKAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
DIDALAM BINGKAI
BHINEKA TUNGGAL IKA
SEMBOYAN LASKAR MERAH PUTIH
MERAH DARAHKU
PUTIH TULANGKU
MERAH PUTIH ISI DADAKU
MERAH PUTIH BERGETAR DALAM
JIWA DAN SEMANGATKU
SEMUANYA KUPERSEMBAHKAN
DEMI KEJAYAAN INDONESIAKU
SEKALIPUN LANGIT AKAN RUNTUH
BUMI BERGONCANG
ENGKAU TETAP INDONESIAKU
DARAH DAN TULANG
SERTA JIWA RAGAKU
KUPERTARUHKAN DEMI KEUTUHAN INDONESIAKU
SANG SAKA MERAH PUITH
HARUS TETAP BERKIBAR DARI SABANG SAMPAI MARAUKE
MERDEKA!!
LASKAR MERAH PUTIH menaruh penilaian yang tinggi pada masalah pengembangan Kebudayaan Nasional, sebab tanpa adanya Kebudayaan Nasional yang kokoh serta berakar pada Bumi Persada Indonesia, tiada mungkilah adanya alam serta iklim pemikiran yang Nasional, yakni unsur utama yang begitu dibutuhkan bagi karya-karya Nasional.
Bagi LASKAR MERAH PUTIH, mengembangkan kebudayaan berarti mengembangkan sifat "BHINEKA TUNGGAL IKA" dalam kehidupan kebudayaan Nasional. Secara tandas perlu dikemukakan, bagi LASKAR MERAH PUTIH mengembangkan kebudayaan adalah sama dengan memperkaya serta memperkokoh Watak Bangsa.
Meskipun demikian, ini tidak beearti LASKAR MERAH PUTIH mempunyai sifat Chauvistis dalam menghadapi pengaruh-pengaruh kebudayaan yang dari luar. LASKAR MERAH PUTIH menyadari, bahwa pengaruh-pengaruh dari luar yang tersaring secara wajar bisa turut menyuburkan Kebudayaaan Nasional. Disamping itu, Kebudayaan nasional hanya bisa menjadi kokoh jika ia secara terus-menerus berkonfrontasi dengan nilai-nilai kebudayaan dari luar.
Berkenaan dengan pentingnya masalah kebudayaan dan kesenian bagi LASKAR MERAH PUTIH, maka kegiatan-kegiatan kebudayaan yang disalurkan lewat Kebudayaan dan Kesenian akan mendapat asuhan yang khusus.
b. Kegiatan Koperasi dan Ekonomi Rakyat.
Disamping usaha-usaha lewat gerakan dan lembaga-lembaga tersebut, LASKAR MERAFI PUTIH tetap melanjutkan dan memupuk kegiatannya untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan Koperasi dan Ekonomi Rakyat yang kongkrit. Kegiatan-kegiatan ini berupa proyek-proyek seperti misalnya proyek Lampung merupakan proyek pertanian yang memproduksi hasil bumi untuk keperluan Eksport.
Tentunya untuk menyukseskan gagasannya agar terciptanya ekonomi rakyat, maka rakyat pasti memerlukan kredit untuk membantu masyarakat akar rumput dibidang perkreditan dan kelangsungan peredaran produksi rakyat dibentuk sebuah usaha perkreditan berbentuk KOPERASI MERAH PUTIH, yang menyediakan kredit kepada pedagang-pedagang kecil dengan syarat-syarat yang mudah. Usaha ini untuk menyingkirkan lintah darat dipasar-pasar diseluruh Indonesia sehingga dapat mengangkat ekonomi rakyat.
Selain itu, LASKAR MERAH PUTIH juga akan mengembangkan produksi bahan-bahan keperluan sehari-hari bagi rakyat banyak seperti Sabun, Kecap, Tahu, Tempe, Kopi dan sebagainya.
Untuk membantu peredaran barang di Indonesia dan pula untuk menampung hasil Produksi Rakyat, maka LASKAR MERAH PUTIH akan mendirikan unit-unit pertokoan dan depot-depot logistik melalui KOPERASI MERAH PUTIH maupun KOPERASI LASKAR MERAH agar dapat bermanfaat dan dirasakan langsung oleh rakyat.
Koperasi MERAH PUTIH maupun Kopersi LASKAR MERAH PUTIH yang merupakan keluarga besar LASKAR MERAH PUTIH dan
akan melaksanakan perjuangannya dibidang ekonomi rakyat pada tingkat Markas Daerah dan Markas Cabang maupun Markas Anak Cabang diseluruh
Indonesia.
LASKAR MERAH PUTIH bertekad untuk tak henti-hentinya mengembangkan lebih lanjut kegiatan-kegiatan koperasi yang kongkrit, dengan ini LASKAR MERAH PUTIH menyediakan arena latihan yang nyata bagi usaha-usaha pembangunan yang realistis dan riil.
Adalah sangat menggembirakan, bahwa cara LASKAR MERAH PUTIH memandang proyek - proyek tersebut telah dibuktikan kebenarannya oleh hasil yang diperolehnya, yaitu cara memadukan pengetahuan teori dengan yang tradisional. Cara memadukan ahli-ahli teori dengan ahli-ahli praktek dalam kerja sama yang mesra dan harmonis.
Disamping itu Proyek-proyek perdagangan dan proyek - proyek perindustrian, pada skala yang lebih besar pada masa ini sedang dalam proses penyempurnaan yang akan dijalankan TIM PROYEK LASKAR MERAH PUTIH.
c. Kegiatan Sosial, Kesehatan dan Pendidikan
Sesuai dengan azas kegotong-royongan, maka semenjak kelahirannya, LASKAR MERAH PUTIH menaruh perhatian besar terhadap usaha-usaha sosial yang ditujukan untuk mengembangkan sifat tolong-menolong dalam pergaulan antar manusia dan untuk memupuk tabiat yang ingat akan sesama manusia.
Usaha tolong-menolong ini dikembangkan diantara para anggota. Usaha ini meliputi tolong-menolong batiniah maupun lahiriah, dan tolong menolong dalam menghadapi kesulitan-kesulitan kebutuhan sehari-hari baik dilapangan kerja maupun dalam tugas masing-masing.
Dengan mengembangkan usaha-usaha tersebut ditanamkan sendi-sendi kegotong-royongan dalam kehidupan sehari-hari para anggota, agar mereka menjadi insan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
LASKAR MERAH PUTIH juga mengembangkan kegiatan dibidang tenaga kerja, khususnya di bidang pendidikan tenaga kerja, para tenaga kerja yaitu anggota LASKAR MRRAH PUTIH dibeberapa tempat telah diberikan penerangan pendidikan khusus tenaga kerja, sehingga dapat menciptakan tenaga kerja yang handal.
Selanjutnya, sesuai dengan ciri LASKAR MERAH PUTIH sebagai arena latihan tenaga kerja, maka LASKAR MERAH PUTIH memandang perlu membentuk organisasi yang menangani tenaga kerja agar para tenaga kerja Indonesia yang dikirim keluar negeri mendapat jaminan ditempat kerjanya yang ditangani oleh GABUNGAN PENGIRIM TENAGA KERJA KELUAR NEGERI disingkat GAPTENLU pada skala yang cukup luas menyelenggarakan pendidikan praktis di bidang TENAGA KERJA dan untuk melindungi hak-hak tenaga kerja Indonesia maka LASKAR MERAH PUTIH membentuk organisasi Lembaga Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.
Dalam perjuangan LASKAR MERAH PUTIH tidak melihat asal usul anggotanya namun lebih memfokuskan karya-karya yang nyata maka dalam pengabdiannya kepada masyarakat agar mendapatkan lapangan kerja yang menghasilkan uang yang halal sehingga dapat dinikmati bagi keluarga para anggotanya, misalnya masalah angkutan seperti ojek, juga mendapat perhatian dan LASKAR MERAH PUTIH demi meningkatkan kehidupan pengojek motor dibentuk organisasi PERSATUAN OJEK MOTOR SELURUH INDONESIA. (POMSI)
LASKAR MERAH PUTIH di dalam gerak langkah perjuangannya, mengharapkan kepada seluruh pengurus baik Markas Daerah dan Markas Cabang maupun Markas Anak Cabang untuk memperhatikan dan memperjuangkan pendidikan karena pendidikan merupakan tiang utama bagi sebuah bangsa sehingga pendidikan bagi LASKAR MERAH PUTIH harus diperjuangkan diseluruh pelosok tanah air untuk mendapatkan pendidikan yang layak, agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang nantinya kita dapat mandiri, artinya berdiri diatas kakinya sendiri dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri, sudah seharusnya kita waspadai bersama agar negara kita tidak dihancurkan oleh negara asing dan harus kita sadari bersama, bahwa sebuah Negara yang akan dihancurkan, yakni hal pertama yang dihancurkan dahuhi adalah menghancurkan pendidikan dengan segala cara, agar rakyatnya tidak mendapatkan pendidikan yang layak, salah satu cara menghancurkan bangsa melalui pendidikan adalah biaya pendidikan yang mahal yang tidak terjangkau oleh masyarakat, akibatnya masyarakat tidak mampu membayar biaya pendidikan. Sudah jelas membuat rakyat menjadi bodoh maka hancurlah bangsa karena rakyat semuanya bodoh, tidak memiliki pendidikan, maka LASKAR MERAH PUTIH menyerukan dan akan memperjuangkan agar dana pendidikan harus diproritaskan yang ditangani langsung oleh Presiden yaitu Presiden membentuk Dompet Peduli Pendidikan Nasional agar anak - anak bangsa dan Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi yaitu sampai mendapat gelar S.1 tetap dibiayai oleh Pemerintah anggarannya melalui cukai rokok dan melalui tiket masuk bandara (Boerding Pass) dan untuk kesejahteraan Guru diambil melalui dari anggaran belanja lainnya dalam APBN 20% agar para pendidik terjamin kehidupan keluarganya, sehingga para pendidik dapat melaksanakan tugasnya secara Profesional dan proposional.
Mengenai pendidikan Budi Pekerti bagi LASKAR MERAH PUTIH harus diperjuangkan untuk diterapkan kembali disekolah-sekolah. Untuk itu memperjuangkan pendidikan dalam rangka keorganisasian, keluarga besar LASKAR MERAH PUTIH diharapkan menyelenggarakan usaha-usaha pendidikan untuk masyarakat karena LASKAR MERAH PUTIH menyadari bahwa pendidikan yang layak namun murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat itu harus diperjuangkan dan tentunya juga untuk keluarga anggota LASKAR MERAH PUTIH sesuai dengan lapangan organisatoris masing-masing karena bagi Laskar Merah Putih bahwa pendidikan merupakan tiang utama bagi sebuah bangsa kalau bangsa itu mau menjadi bangsa yang besar.
Kegiatan olahraga juga jangan dilupakan, karena menyadari bahwa pendidikan olahraga juga merupakan kepentingan pembanggunan bangsa, dalam segala kesibukan organisatoris, LASKAR MERAH PUTIH memerlukan untuk membimbing badan-badan olahraga serta menyelenggarakan perlombaan antar daerah guna meningkatkan mutu olahraga didaerah dan tentunya juga untuk para anggota dan simpatisannya.
d. LASKAR MERAH PUTIH dalam Konstelasi Politik
Oleh karena LASKAR MERAH PUTIH tidak menganut ideologi lain kecuali ideologi Negara, yaitu PANCASILA juga tidak mempunyai dasar lain kecuali UUD 1945 dan oleh karena LASKAR MERAH PUTIH dalam kelahirannya maupun pertumbuhannya dirintis oleh para anak - anak bangsa yang bergabung dalam Forum Bersama Laskar Merah Putih yang memiliki semangat juang 45 yang tidak mempunyai pamrih lain kecuali melanjutkan misi dan visi para pejuang bangsa 45, hanya dengan satu tujuan mengabdikan diri kepada rakyat dan tanah air, adalah wajar bahwa LASKAR MERAH PUTIH merupakan PARTNER dan ORMAS - PARTAI POLITIK - TNI dan POLRI.
Selanjutnya, dalam mendewasakan LASKAR MERAH PUTIH senantiasa berkiblat pada rakyat, sudah jelas LASKAR MERAH PUTIH merupakan teman baik dan kekuatan-kekuatan rakyat yang terorganisasi yaitu PARPOL dan ORMAS.
Dalam hubungan ini janganlah pernah dilupakan, betapapun besar kesalahan-kesalahan partai Politik selama mi, dan sehabis perang kemerdekaan, rnenimbulkan ketidakstabilan yang terus menerus dalam kehidupan politik Indonesia, namun partai-partai ini diwaktu yang lain mempunyai jasa yang besar bagi Kebangkitan Nasional Indonesia, disamping itu, partai-partai ini mewakili sebagian kekuatan yang nyata dalam masyarakat Indonesia.
Berbicara lebih lanjut mengenai khususnya TNI, sejarah tanpa bisa dipungkiri lagi telah menunjukan bahwa TNI tidak hanya memegang peranan sebagai alat pertahanan semata-mata, tetapi juga sebagai suatu kekuatan sosial-politik.
Peranan TNI sebagai kekuatan sosial - politik menjadi lebih nyata pada saat-saat perjuangan nasional menghadapi tantangan-tantangan pada saat-saat Negara Republik Indonesia berada dalam krisis, sebab pada saat itu TNI dipanggil oleh sejarah untuk tampil kedepan guna menindas segala penyelewengan dan garis perjuangan PANCASILA dan UUD 1945, tampil kedepan guna menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Nyata, bahwa TNI senantiasa merupakan faktor yang menentukan dalam menjaga keselamatan garis perjuangan bangsa berdasarkan PANCASILA dan UUD 1945. Nyata, bahwa TNI merupakan kekuatan stabilisator dalam perjuangan Nasional kita.
Sifat-sifat TNI sebagai alat pertahanan, sebagai kekuatan sosial politik, sebagai stabilisator kehidupan politik, adalah memang sesuai dengan syarat-syarat yang menjurus kepada kelahiran TNI sebagai anak rakyat yang memanggul senjata untuk mengusir dan melenyapkan kolonialisme dan bumi Indonesia sebagai anak-anak rakyat yang mengangkat senjata bagi kemerdekaan tanah airnya.
Oleh karena itu, pengertian TNI/POLRI dan RAKYAT bagi LASKAR MERAH PUTIH bukanlah merupakan sekedar semboyan kosong belaka, tetapi benar-benar merupakan keyakinan yang hidup, adalah menjadi sendi-sendi dan perjuangan LASKAR MERAH PUTIH, bahwa hanya jika TNI/POLRI dan RAKYAT bisa bersatu, maka perjuangan bangsa Indonesia bisa berhasil, syarat yang paling utama bagi terpeliharanya persatuan TNI/POLRI dan RAKYAT adalah jika masing-masing setia pada landasanya, yaitu PANCASILA dan UUD 1945, dan juga masing-masing setia pada tujuannya, yaitu menuju MASYARAKAT YANG SEJAHTERA ADIL DAN MAKMUR.
Sebab itu LASKAR MERAH PUTIH memandang sebagai kewajiban perjuangannya yang utama adalah turut memupuk persaudaraan dan menciptakan rasa kebersamaan dengan TNI/POLRI dan RAKYAT yang rnakin akrab, demi berhasilnya perjuangan Bangsa Indonesia.
Tanpa bisa diingkari lagi, LASKAR MERAH PUTIH dewasa ini telah berhasil menyuburkan akar-akarnya ditengah-tengah rakyat. Kekuatan LASKAR MERAH PUTIH berasal dan rakyat. Amal LASKAR MERAH PUTIH akan kembali kepada rakyat, oleh karena itu LASKAR MERAH PUTIH menyerahkan diri sepenuhnya pada prinsip-prinsip demokrasi, dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta dengan pengakuan yang ikhlas, bahwa Tuhan yang Maha Esa adalah Kekuasaan Tertinggi dalam alam semesta, maka LASKAR MERAH PUTIH juga menganut anggapan, bahwa dibidang kemasyarakatan rakyat merupakan HAKIM TERTINGGI yang akan menilai seluruh kegiatan serta amal baktinya LASKAR MERAH PUTIH dalam kancah perjuangannya.
II. TRI-DHARMA LASKAR MERAH PUTIH
LASKAR MENAU PUTIH sebagai Organisasi massa Lembaga Swadaya Masyarakat yang tidak menganut ideologi lain kecuali ideologi Negara Paneasila, dan tidak mempunyai tujuan lain kecuali Masyarakat yang Sejahtera Adil dan Makmur.
Dalam misi pengabdiannya, yang dipandang penting adalah pelaksanaan PANCASILA, adalah amal serta karya LASKAR MERAH PUTIH bagi masyarakat, bagi Rakyat dan Tanah Air tercinta Indonesia.
Dalam mengamalkan PANCASILA dalam praktek kehidupan, maka LASKAR MERAH PUTIH dijiwai oleh Tri-Dharma LASKAR MERAH PUTIH, yaitu:
1. PENGABDIAN
2. KERAKYATAN
3. SOLIDARITAS
Tri Dharma LASKAR MERAH PUTIH bukanlah suatu kumpulan doktrin yang berbelit-belit atau yang muluk - muluk, tetapi merupakan pengertian-pengertian yang gamblang dan sederhana yang harus diilhami dan ditaati oleh seluruh keluarga besar LASKAR MERAH PUTIH terutama bagi anggota yang menjadi pengurus atau yang bermaksud duduk sebagai pengurus Markas Besar, Markas Daerah maupun Markas Anak Cabang.
Tri Dharma LASKAR MERAH PUTIH mencerminkan jiwa gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dan mencerminkan pula hasrat untuk mengembangkan jiwa gotong-royong di medan pengabdiannya kepada Rakyat dan Tanah Air untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa didalam bingkai NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.
1. PENGABDIAN
Bagi LASKAR MERAH PUTIH pengabdian berarti secara sepenuhnya menyerahkan dirinya dalam memberikan dharma baktinya dan karyanya kepada bangsa dan tanah air.
Sadar akan masalah-masalah vital yang dihadapi oleh tanah air kita, serta sadar akan tugas-tugas berat yang dituntut dari bangsa Indonesia dewasa ini, maka LASKAR MERAH PUTIH dalam keadaan apapun akan mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan segala-galanya termasuk diatas kepentingan LASKAR MERAH PUTIH. Maka masalah yang pokok, kepentingan bangsa adalah identik dengan kepentingan LASKAR MERAH PUTIH.
Sebagai perwujudan dari usaha kolektif para anak-anak bangsa yang mencintai dan berjuang untuk tetap tegar mengibarkan sangsaka Merah Putih dari sabang sampai merauke dan mendalami jiwa dari para pejuang 1945 yang hendak melanjutkan cita-cita dari pejuang bangsa yaitu semangat juang dan pengabdianya dari para pejuang Kemerdekaan 1945 yang merupakan cermin untuk generasi penerus demi pengabdiannya kepada Masyarakat Bangsa dan Negara.
LASKAR MERAH PUTIH sepenuhnya menyadari kedudukannya sebagai anak jaman yang akan turut membentuk jaman karena harus kita sadari bersama bahwa para pejuang hanya mengantarkan rakyat sampai kepintu gerbang kemerdekaan, maka dari itu kita-kita inilah sebagai anak-anak bangsa yang haru berjuang mengantarkan rakyat masuk kedalam pintu gerbang kemerdekaan agar seluruh rakyat Indonesia dapat menikmati hasil kemerdekaan untuk bersama-sama membangun tempat-tempat Ibadah serta membangun sekolah-sekolah dan membangun ekonomi kerakyatan seperti menanamkan Pohon Jati Mas maupun pohon-pohon yang berproduktif yang hasilnya akan dinikmati oleh masyarakat di daerahnya masing —masing selanjutnya para kademya diwajibkan untuk turut serta merintis dan mempelopori perjuangan demi keutuhan bangsa dan Negara.
Dalam rasa tanggung jawab yang hikmat terhadap para pejuang yang telah merintis kebangkitan bangsa Indonesia, LASKAR MERAH PUTIH menaruh pengertian yang mendalam akan pentingnya faktor kontinuitas dalam perjuangan maupun kehidupan bangsa. Manakala suatu bangsa tidak mampu memelihara kontinuitas dalam kehidupan nasionalnya, maka tidak pernah bangsa itu akan mampu untuk menghimpun perbendaharaan pengalamannya, segenap pengalamannya tidak akan mampu bersifat kumulatif, yaitu bersifat makin menumpuk dan makin kaya, namun sebaiknya korban untuk menembus pengalaman-pengalaman yang mahal itu.
Oleh karena itu, pengabdian juga berarti secara khikmat memelihara tetap menyalakan obor perjuangan yang telah dinyalakan oleh pan perintis kemerdekaan bangsa, berarti secara khidmat melanjutkan tradisi kebangkitan bangsa pada tahun 1908, selanjutnya berkembang dan merupakan gerakan-gerakan kemerdekaan secara lebih nyata pada tahun 1928, yang kemudian mencapai titik puncaknya pada tahun 1945, ketika diproklamsikan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kita kembali pada perjuangan bangsa Indonesia, mulai dari 20 Mei 08 Kebangkitan Nasional. Dimana kita ketahui bahwa Kebangkitan Nasional dimana Rakyat Indonesia sadar untuk membangkitkan Rasa Nasionalis kita namun tanpa kita sadari bahwa Kebangkitan nasional ini tidak diikut sertakan kaun agamais, maka Tuhan Yang Maha Esa tidak mendengar Do’a Bangsa Indonesia demikian juga pada Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa yaitu mempersatukan sukuisme juga tidak melibatkan aganaisme, ini juga Tuhan Yang Maha Esa tidak mendengar Do’a Bangsa Indonesia, maka Bung Karno selalu menyatakan jangan sekali-kali melupakan sejarah yaitu JASMERAH maka pada Tanggal I Juni 1945 Bung Karno mengajak seluruh komponen Bangsa untuk bersatu. “Apapun Sukumu, Apapun Agamamu “Rapatkan Barisan, Singsingkan lengan Bajumu, Satukan Gerak Langkah, Mari Bersatu didalam Persatuan Nasional Kuat Karena Bersatu- Bersatu Karena Kuat, maka seluruh kompenen Bangsa bersatu tidak membedakan suku dan agama dan berada didalam Bingkai BHINNEKA TUNGGAL IKA yaitu Lahirnya PANCASILA dengan satu tujuan satu tekad adalah menuju Indonesia Merdeka maka seluruh Rakyat Indonesia berDo’a dan Tuhan Yang Maha Esa mendengar Do‘a Rakyat Indonesia, Sungguh luar biasa hanya dalam tempo 78 hari Indonesia Merdeka yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945, dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa> INDONESIA MERDEKA.
Berhubung dengan itu, LASKAR MERAH PUTIH dalam pengabdiannya akan menempatkan dirinya sebagai generasi penerus pejuang bangsa, sebagai ahli waris nilai-nilai yang positif dari tradisi perjuangan bangsa dan dari proses kehidupan nasional secara menyeluruh.
LASKAR MERAH PUTIH sadar, warisan paling bernilai yang diturunkan oleh para perintis perjuangan bangsa kepada kita adalah karya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang di tempa ditengah-tengah berbagai tantangan zaman. Disamping itu, LASKAR MERAH PUTIH sadar, bahwa tanpa persatuan dan kesatuan, bangsa Indonesia tidak akan tahan ujian zaman dan mustahillah lahir karya-karya nasional yang jaya. Oleh karena itu, pengabdian berarti menjunjung tinggi panji-panji persatuan dan kesatuan bangsa didalam bingkai BHINNEKA TUNGGAL IKA
LASKAR MERAH PUTIH terjun dalam medan pengabdian ini dengan dibekali hati yang ikhlas, tanpa pamrih dengan satu tekad yang bulat dan pemikiran yang matang.
LASKAR MERAH PUTIH sadar, bahwa usaha pengabdiannya akan menjadi hambar jika tidak dipersiapkan pemikiran yang matang atau dalam suatu konsep maupun pertimbangan-pertimbangan yang dibuat oleh para pakamya sesuai dengan Visi dan Misi Partai.
OIeh karena itu, LASKAR MERAH PUTIH dalam pengabdiannya di arena perjuangan bangsa akan menaruh perhatian yang besar untuk mengilmukan segenap praktek yang dialaminya dan selanjutnya untuk mempraktekkan ilmu ini kembali di dalam arena perjuangan.
Mengingat tuntutan pembangunan Indonesia demi kesejahteraan rakyat, sadar bahwa bangsa Indonesia tidak mungkin menjadi bangsa yang jaya selama tidak berhasil mendobrak keterbelakangannya, maka LASKAR MERAH PUTIH akan mengabdikan dirinya sebagai wahana menuju kearah modernisasi Indonesia dan ikut serta mengusahakan perubahan sosial dan institutional yang diperlukan bagi modernisasi namun tetap berkoridor sesuai dengan budaya bangsa.
Dalam praktek kehidupan sehari-hari, LASKAR MERAHI PUTIH menempatkan dirinya untuk membantu Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dalam usaha-usaha pembangunan, serta mengajak seluruh masyarakat untuk terus-menerus mengembangkan pemikiran-pemikiran dan kreasi-kreasi yang kontruktif dan memobilisasi pemikiran dan kreasi ini untuk pembangunan.
b) KERAKYATAN
Pengertian kerakyatan berarti kesadaran, bahwa sumber kekuatan NASIONAL dan sumber kekuatan LASKAR MERAH PUTIH bersumber pada kekuatan rakyat, khususnya pada kaum tani dan nelayan yang merupakan mayoritas dari rakyat serta penghasil utama. Juga pada kaum buruh sebagai golongan produsen yang vital, yang terikat pada sektor-sektor produksi yang modern dan dinamis.
Untuk itu LASKAR MERAH PUTIH secara mutlak beronientasi kepada kepentingan rakyat, berkiblat pada rakyat, dan memandang rakyat sebagai hakim tertinggi yang akan menilai segenap amal baktinya.
Dalam menanggapi potensi-potensi bangsa, maka LASKAR MERAH PUTIH menganggap kaum tani sebagai tulang punggung bangsa, dan menganggap kaum buruh sebagai tenaga penggerak yang penting.
Disamping itu, LASKAR MERAH PUTIH menaruh penghargaan yang tinggi pada kaum tani sebagai putra bangsa yang kehidupannya begitu lumrah, wajar dan jujur, sehingga merupakan sumber ilham bagi kehidupan nasional kita dan pula sebagai golongan bangsa yang mengawetkan dan memelihara nilai-nilai yang tradisional, namun yang kaya, dari kebudayaan Indonesia.
Tidaklah berlebihan untuk berkata, bahwa bangkit terbenamnya bangsa Indonesia akan sangat ditentukan oleh bangkit terbenamnya kaum tani Indonesia.
LASKAR MERAH PUTIH memandang sebagai suatu kebenaran, bahwa Amanat Penderitaan Rakyat (AMPERA) pada hakekatnya adalah Amanat Penderitaan masyarakat akar rumput.
Indonesia adalah negeri yang multi insuler, dimana lautan memainkan peranan yang penting bagi kehidupan Indonesia. karena itu, faktor maritime (bahani) adalah faktor yang meresapi segenap kegesitan hidup bangsa Indonesia. Dalam hubungan ini, LASKAR MERAH PUTIH memandang golongan nelayan/bahari sebagai golongan produsen yang penting, yang selain menghasilkan bahan makanan juga merupakan sumber devisa yang berharga bagi bangsa Indonesia. LASKAR MERAH PUTIH juga menyadari peranan kaum nelayan/bahariwan sebagai alat Hankam yang berharga, oleh karena itu mereka merupakan ribuan mata dan telinga yang urut membantu penjagaan garis pantai Indonesia yang demikian panjangnya.
Dengan memberikan penilaian yang tinggi kepada golongan tani dan golongan buruh dan nelayan/bahari sebagai potensi-potensi nasional Indonesia, tidaklah berarti bahwa LASKAR MERAH PUTIH memperkecil peranan golongan-golongan lainnya.
LASKAR MERAH PUTIH menaruh penghargaan yang besar kepada golongan pemuda, mahasiswa dan pelajar, yang selain merupakan harapan bangsa juga merupakan dinamisator dalam pelaksanaan tugas-tugas NASIONAL, karena LASKAR MERAH PUTIH menyadari bahwa para pemuda, mahasiswa dan pelajar harus dipersiapkan secara paripurna untuk menjadi Pemimpin bangsa Indonesia dimasa mendatang.
LASKAR MERAH PUTIH akan turut mengasuh pemuda, mahasiswa dan pelajar dalam tradisi-tradisi perjuangan bangsa yang termulia maka dibentuklah organisasi bemama, Forum Bersama Mahasiswa Merah Putih dan DEWAN EKSEKUTIF NASIONAL FRONT MAHASISWA MERAH PUTIH (FMMP)
Demikian pula LASKAR MERAH PUTIH menganggap penting peranan dan golongan intelektual sebagai golongan pemikir yang bisa memberi sumbangan besar kepada modernisasi Indonesia, yang berarti ke arah peningkatan kesejahteraan dan peningkatan martabat rakyat. LASKAR MERAH PUTIH akan turut mendorong golongan inteligensia untuk lebih berintegrasi dengan rakyat.
LASKAR MERAH PUTIH tidak pula memperkecil golongan wanita, sebagai penerus jiwa pelopor dari Ibu Kartini karena peranan wanita didalam perjuangan merebut kemerdekaan sangat luar biasa dan pada saat mengisi kemerdekaan ini juga terlihat perenan wanita disegala bidang kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara maka terbentuklah organisasi Persatuan Srikandi Bela Negara
Kerakyatan juga berarti, bahwa LASKAR MERAH PUTIH mengikat dirinya pada paham demokrasi, dimana segala sesuatu itu adalah oleh rakyat, dan rakyat dan untuk rakyat. Ini berarti bahwa LASKAR MERAH PUTIH mengikat dirinya pada garis penjuangan rakyat, baik dalam arah dan tujuannya, maupun dalam irama kerjanya.
Dalam mengembangkan kegiatan-kegiatannya, LASKAR MERAH PUTIH sekaligus akan mengembangkan irama kerja yang bernapaskan kerakyatan, yang tau menangkap isi hati rakyat, mengolah keinginan-keinginan rakyat dan kemudian mengembalikan hasil pemikiran ini kepada rakyat sebagai penyuluh bagi kegiatan-kegiatannya.
Segi yang penting dari paham kerakyatan adalah kesadaran, bahwa manusia merupakan modal yang paling berharga bagi segenap usaha-usaha nasional kita. Tanpa meremehkan sumber-sumber materiil.
LASKAR MERAH PUTIH memahami bahwa sumber-sumber manusia merupakan sumber yang ampuh dan tak kunjung kering bagi terciptanya karya- karya nasional bangsa Indonesia.
LASKAR MERAH PUTIH menggariskan langkah-langkahnya sesuai dengan paham ini, karena itu tidak akan jemu-jemunya membantu mengerahkan potensi nasional ini untuk meningkatkan derajat kehidupan berbangsa dan bernegara.
LASKAR MERAH PUTIH menaruh kepercayaan yang tak terhingga pada daya kreasi rakyat, pada kemampuan dan kedaulatan rakyat. Hari depan rakyat adalah hari depan LASKAR MERAH PUTIH dan LASKAR MERAH PUTIH akan berusaha sekuat dayanya, hingga pantaslah bila di katakan rakyat:
“HARI DEPAN LASKAR MERAH PUTIH ADALAH HARI DEPAN RAKYAT”
Karena tanpa dukungan rakyat maka LASKAR MERAH PUTIH
dalam perjuangannya tidak mempunyai arti untuk itullah dalam gerak-gerak langkahnya selalu mengutamakan kepentingan rakyat.
LASKAR MERAH PUTIH dalam perjuangannya tanpa ragu-ragu berorientasi pada hari depan dan tidak akan mengorbankan kepentingan-kepentingan hari depan untuk desakan-desakan hari kini, tidak akan mengorbankan kepentingan-kepentingan jangka panjang untuk kepentingan-kepentingan jangka pendek dan tidak akan mementingkan pribadi kelompok dan golongan karena selalu mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara, sebab kepentingan Bangsa dan Negara diatas kepentingan segala-galanya dan dalam menciptakan itu, maka segala upaya harus di perjuangkan agar teciptanya kebersamaan diantara kita sesama anak bangsa.
c). SOLIDARITAS
Pengertian Solidaritas bagi LASKAR MERAH PUTIH adalah rasa senasib-sepenanggungan dengan rakyat, tidak hanya secara asasi tetapi pula dalam praktek kehidupan sehari-hari. Ini membawa kewajiban bagi LASKAR MERAH PUTIH untuk dalam irama kerjanya menjatuhkan dirinya dengan suka-duka rakyat.
Solidaritas mengandung makna, bahwa LASKAR MERAH PUTIH memandang keramat kepercayaan yang dilimpahkan oleh rakyat kepada LASKAR MERAH PUTIH, oleh karena itu, LASKAR MERAH PUTIH tidak akan pernah memandang remeh kepercayaan rakyat. LASKAR MERAH PUTIH secara khikmad akan menjaga untuk tidak menghambur-hamburkan kepercayaan rakyat dengan jalan memberi janji-janji yang murah, janji-janji yang manis/muluk-muluk dengan maksud kepentingan pribadi kelompok dan golongan dengan tujuan mencari jabatan atau kursi kekuasaan yang akhimya hanya menimbulkan harapan-harapan yang kosong bagi rakyat sehingga dikatakan janji tinggal janji.
Pada pokoknya LASKAR MERAH PUTIH akan menjaga dirinya jangan sampai terperosok ke suatu cara kerja yang ceroboh dan gegabah dalam mengemban kepercayaan rakyat.
Paham solidaritas bagi LASKAR MERAH PUTIH membawa tugas untuk berintegrasi dengan masyarakat akar rumput khususnya dalam kehidupan pedesaan, LASKAR MERAH PUTIH memiliki keyakinan yang teguh, bahwa segala kekurangan maupun keboborokan yang dialami oleh kehidupan politik di Indonesia selama ini hanya bisa diatasi jika kita berorientasi pada desa dan pada kehidupan masyarakat akar rumput. Orientasi ini pasti akan membawa angin segar yang akan menyembuhkan segala macam penyakit yang terdapat didalam tubuh perpolitikan Indonesia. Sebaliknya LASKAR MERAH PUTIH juga memahami, bahwa integrasi dengan rakyat tidaklah mungkin terwujud jika LASKAR MERAH PUTIH tidak memiliki barisan kader yang ampuh dan teruji dalam pengabdiannya kepada Agama Masyarakat Bangsa dan Negara.
Sadar akan pentingnya peranan kader bagi amal serta karya LASKAR MERAH PUTIH, dan sadar bahwa beban kegiatan organisasi sehari-hari terutama akan dipikul oleh para kader, maka pengertian solidaritas sekaligus berarti melimpahkan segenap asih dan asuhnya pada barisan kader yang artinya saling memberikan Asih Asuh pada sesama keluarga besar LASKAR MERAH PUTIH, tetapi selain barisan kader, maka watak dari para anggota akan terus menentukan apakah LASKAR MERAH PUTIH akan mampu berintregasi dengan rakyat atau tidak. LASKAR MERAH PUTIH sadar bahwa rakyat apalagi rakyat Indonesia, sudah mahir untuk membedakan siapa saja yang datang sebagai sahabat dan siapa saja yang datang sebagai sahabat dan siapa saja yang datang sebagai lawa, sehingga kita semua bisa membedakan di dalam hubungan ini, solidaritas berarti kewajiban bagi LASKAR MERAH PUTIH untuk mendidik anggotanya dalam semangat:
“PALING DEPAN DALAM BERAMAL, PALING BELAKANG DALAM MEMETIK REJEKI”
Dengan dituntun oleh Tri-Darma LASKAR MERAH PUTIH, maka LASKAR MERAH PUTIH mendapat kelengkapan mental untuk secara tangguh dan tabah menghadapi tantangan jaman serta ujian jaman, untuk secara bertanggung jawab mengemudikan bahtera organisasi melintasi gejolak perjuangan sejati.
Tri - Dharma LASKAR MERAH PUTIH adalah pencerminan tekad LASKAR MERAH PUTIH untuk mengemban Amanat Penderitaan Rakyat, dan dengan sekaligus untuk mengembangkan aspirasi-aspirasi nasional yang terkandung di hati rakyat. dengan Tni-Dharma LASKAR MERAH PUTIH, dijelaskan bahwa LASKAR MERAH PUTIH bertekad melaksanakan karyanya yang TUNGGAL, ialah pelaksanaan pembangunan materiil dan spiritual, dengan menerapkan jiwa gotong royong di medan pengabdian pada rakyat dan Tanah Air tercinta Indonesia.
III. EKA KARYA LASKAR MERAH PUTIH
EKA KARYA LASKAR MERAH PUTIH, adalah karya tunggal untuk pembangunan bangsa maka tugas - tugas LASKAR MERAH PUTIH dalam mengamalkan PANCASILA, bisa disimpulkan sebagai EKA KARYA LASKAR MERAH PUTIH. Secara kongkrit ini berarti menunaikan tanggung jawab LASKAR MERAH PUTIH terhadap usaha meteriil dan spirittual bangsa dan Tanah Air Indonesia, sesuai dengan tutunan hati nurani rakyat, sesuai dengan tuntunan jaman.
LASKAR MERAH PUTIH menyadari, betapa keterbelakangannya Indonesia dalam bidang pembangunan ekonomi dibandingkan dengan Negara lain, betapa penderitaan rakyat sudah hampir sampai pada batas kesabarannya. LASKAR MERAH PUTIH memahami pula, bila keadaan terbelakang ini dalam waktu yang relatif singkat tidak berhasil diatasi, maka tidak saja rakyat akan mempertaruhkan nasibnya sebagai Bangsa yang merdeka.
Oleh karena itu, tidak hanya rakyat, tetapi pula sejarah akan mengadili kita, jika kita sampai gagal dalam usaha pembangunan. Oleh karenanya, LASKAR MERAH PUTIH memandang usaha pembangunan, sebagai masalah hidup-mati, sebagai masalah yang menentukan tegak rebalnya bangsa Indonesia.
Dituntut oleh pengertian ini, LASKAR MERAH PUTIH berpandangan bahwa dalam usaha pembangunan itu kita harus memobilisasikan segenap potensi dan dana yang terpendam dalam masyarakat. Hanya dengan jalan beginilah kita akan berhasil mendobrak keterbelakangannya Indonesia.
LASKAR MERAH PUTIH berpandangan, bahwa langkah pertama untuk menciptakan gairah politik adalah menjalankan usaha pembangunan yang manfaatnya langsung dirasakan oleh rakyat banyak.
Tetapi tidak hanya itu syarat yang diperlukan untuk menciptakan gairah politik tersebut. Diantara syarat-syarat materiil dan non materiil untuk menciptakan gairah politik yang diperlukan bagi usaha pembangunan, maka yang terpenting ialah memberi kelonggaran pada rakyat untuk mengembangkan aspirasi-aspirasinya.
Mengingat tradisi perjuangan Indonesia dan mengingat konsetelasi masyarakat serta tugas-tugas yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dewasa ini, maka tidak bisa lain bahwa rakyat harus dibangkitkan roh Nasionalis dan roh Kebangsaan. Serta semangat Patriotisme.
Maka itu usaha mobilisasi potensi-potensi dana-dana masyarakat sekaligus berarti mengembangkan aspirasi-aspirasi nasional dan rakyat Indonesia.
Sadar akan tuntutan perjuangan bangsa ini, wajarlah bila LASKAR MERAH PUTIH menempatkan dirinya sebagai arena yang obyektif untuk memupuk dan mengembangkan aspirasi-aspirasi nasionalisme.
Jika kita tinjau masalah ini secara jauh dan secara objektif, maka keadaan ini adalah sesuai dengan tuntutan jaman pergolakan-pergolakan beserta kecenderungan yang berlangsung di dunia dewasa ini secara jelas menunjukan, bahwa faktor nasionalisme adalah unsur yang tetap aktif dalam panorama politik internasional.
Marilah kita selayang pandang meninjau pergolakan-pergolakan serta kecenderungan yang terjadi dalam politik internasional dan masa akhir-akhir ini.
A. PANORAMA POLITIK INTERNASIONAL
Belum pernah dalam sejarah, keadaan dunia menempatkan Negara-negara pada pilihan-pilihan yang begitu tajam seperti dewasa ini, belum pernah dalam sejarah, perkembangan intemasional mempunyai skala yang begitu luas dan dimensi yang begitu jauh seperti sekarang ini, dan sebagai akibatnya, belum pernah dalam sejarah, keadaan dunia menimbulkan masalah-masalah yang begitu menentang Kemampuan Nasional masing-masing negara, seperti biasa ini.
Memang, bagi setiap negara yang dipertaruhkan dalam segala tantangan internasional bukannya lagi soal sekedar maju atau sekedar mundur semata-mata, tetapi yang menjadi pertaruhan adalah soal hidup atau mati, skala mati atau terbenamnya kehidupan bangsa.
Didalam abad nuklir yang dibarengi oleh persenjata revolusi ilmu dan teknologi sekarang ini, tidak saja masalah perang atau damai yang menuntut pertaruhan yang lebih tinggi, tetapi masalah-masalah Sosial Ekonomi pun turut menentukan apakah suatu bangsa akan tegak atau tunduk.
Tanpa perlu terjun keseluk-beluk serta belitnya perkembangan internasional dewasa ini, nyata bahwa dua kecenderungan pokok menonjolkan diri dalam panorama politik internasional, dunia nyata ada di ambang pintu perubahan-perubahan besar yang menyangkut segala segi kehidupan antara bangsa. Segala tata cara dan segenap hasil yang lahir sebagai akibat Perang Dunia ke-2, telah menjadi goyah, usang atau mubasir.
Sistem moneter Bretton Woods, yaitu system moneter internasional paling universal dan paling sempurna yang pernah diakalkan orang, ternyata kini mengalami berbagai kemacetan dan bisa membawa dunia ke tepi jurang sebuah krisis moneter.
Begitu pula gelombang kebangkitan nasional yang sehabis perang Dunia ke II mengalun kesegenap penjuru di benua Asia dan Afrika, diadakan konferensi Asia Afrika di Bandung dan berhasil melahirkan sejumlah Negara Merdeka Baru, beberapa tahun yang lalu seakan-akan telah kehabisan dayanya dalam menghadapi masalah Sosial Ekonomi, yang secara tak terelakkan menjadi beban dan kemerdekaan yang diperoleh.
Malahan salah satu hasil utama perang Dunia ke-II, yaitu PBB, tampak mengalami beberapa krisis dalam tubuhnya, dan tidak sepenuhnya dapat memenuhi harapan orang dan badan Intemasional ini.
Selanjutnya negara-negara yang kemarin kalah dalam perang, kini menjadi unggul dalam damai, sedangkan negara-negara yang kemarin menang justru yang paling terganggu oleh bermacam-macam kesulitan.
Nyata, bahwa keadaan ‘Status Quo’ yang lahir sebagai akibat-akibat perang Dunia ke-Il telah beralih kesatu proses tranformasi, suatu proses pancaroba.
Maka apa yang menjadi kebenaran kemarin, bukan lagi merupakan kebenaran hari ini. Masalah-masalah baru serta tantangan-tantangan baru serta tantangan yang timbul. Rumus-rumus lama dan pegangan-pegangan lama menjadi usang, segala sesuatu berada dalam proses perubahan dan pembaharuan.
Dalam keadaan yang serba tidak menentu ini, dimana nilai-nilai dan ikatan-ikatan lama menjadi kabur, maka orang terpaksa berpaling pada pegangan yang dianggapnya terpercaya. Mereka mulai berorientasi pada diri sendiri, kepada kepentingan-kepentingan serta pada kekuatan-kckuatannya sendiri. Pemikiran orang berpangkal kembali pada nasio-centrisme. Suatu nasionalisme jenis baru mulai menghembus diarena politik internasional.
Dengan demikian, sekarang ini kita menjadi saksi dan gejala sejarah yang aneh didunia. Negara-negara maju didunia barat yang semenjak akhir abad yang lalu menanggalkan Nasionalismenya dan menukarnya dengan kosmopolistisme, dewasa ini malahan yang paling seru membawa kepentingan- kepentingan Nasionalnya dalam pertarungan diarena politik internasional, bahkan, satu-dua diantaranya menjadi pendekar yang paling lantang dan Nasionalisme jenis baru ini dan tanpa disadari oleh Negara-negara yang baru merdeka bahwa telah terjadi pergulatan politik antar blok barat dan blok timur sehingga hanya merugikan negara-negara yang baru menikmati kemerdekaan karena itu semua hanya menguntungkan Negara-negara maju baik di dunia barat begitu pula diblok Timur yang menganut komunisme sementara Negara-negara yang baru merdeka akhimya dijajah ekonominya yaitu neo imprialisme dan neo kolonialisme.
B. PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA
Masalah pembangunan Mayarakat Desa adalah masalah Manusia. Di daerah pedesaan kaum tani kebanyakan terdiri dan tani miskin dan tani tak bertanah. Orang-orang yang mampu jumlahnya sangat sedikit dan kebanyakan mereka peranannya para sister, dibalik keindahanya dan ketenanganya kehidupan desa terdapat pertentangan-pertantangan Sosial yang cukup tajam, kejahatan ini harus kita pahami jika mau memahami masalah-masalah desa secara lebih mendalam dan dalam jangkauan yang lebib jauh, disamping itu adalah suatu kejahatan, bahwa menurut struktur sosial yang berlaku didesa dewasa ini, maka kemungkinan untuk menggerahkan dana-dana, kemungkinan pembentukan modal adalah minimal sekali.
Keadaan ini menghadapkan kita pada dua persoalan, yang sebenarnya merupakan rnasalah pula kebanyakan Negara terbelakang.
• Pertama : Apakah kita dalam melaksanakan pembangunan didesa akan terutama bersandar pada Modal dan Tenaga Manusia?
• Kedua : Apakah pembangunan desa akan dilancarkan lewat tani miskin dan tani yang tak bertanah atau tani yang kaya?
Jawaban apa yang kita berikan pada kedua pertanyaan Fundamentil tersebut akan mempunyai implikasi-implikasi yang jauh.
MARILAH KITA MEMBAHAS MASALAH YANG PERTAMA
Melancarkan pembanggunan masyarakat Desa dengan bersandar pada modal?
Banyak pikiran telah dicurahkan untuk memodernisasi pertanian sekaligus mengontroduksikan teknik-teknik dan metode-metode dan luar kemasyarakat desa, jalan ini meminta investasi modal yang besar, dan jika orang berbicara tentang pembangunan masyarakat desa terutama pada dasar modal, maka jalan inilah yang dimaksud.
Selain investasi modal yang besar, cara demikian membutuhkan tenaga ahli yang cukup dan mampu menerapkan keahliannya pada kondisi-kondisi yang terdapat dimasyarakat desa, disamping itu yang mampu pula menyebar luaskan kemampuannya yang modern dikalangan Kaum Tani dengan menyambung pada tingkat pengetahuan mereka yang Tradisional dan pada pengalamannya yang kongkrit.
Disini mulai timbul kesulitan-kesulitan sosial yang pertama, tetapi ini masih lemah, hal ini yang paling perlu direnungkan adalah bahwasanya pengintroduksian produk teknik dan modern memerlukan dimasukanya alam perekonomian modern, bagi kebanyakan daerah di indonesia, khususnya di daerah pedesaan di Jawa, ini berarti merusak pola sosial tradisionil yang berlaku di desa, hal tersebut di berbagai sektor masyarakat desa akan membawa proses desintegrasi tertentu yang akibatnya harus ditampung, jika mau menghilangkan kegoncangan sosial.
Jika kita menempuh jalan lain, maka itu terutama berarti memobilisasi sumber-sumber manusia dan pada tahap kemudiannya memobilisasi dana-dana di daerah pedesaan. Jalan ini adalah jalan pengerahan potensi-potensi dan dana-dana didesa lewat pembangkit swadaya rakyat, dan jalan ini pun membawa konsekuensi-konsekuensi sosialnya tersendiri.
Swadaya kaum tani didesa hanya bisa bangkit. Jika sasarannya memang mencerminkan kepentingan-kepentingan yang pokok dari kaum tani, dan mengandung harapan yang nyata akin membawa kebaikan nasib bagi mereka. Keyakinan ini mesti meresap pada kaum tani jika kita menghendaki perkembangan dan pertumbuhan dan swadaya kaum tani.
KEBENARAN BERIKUT HARUS DITANAMKAN:
HANYA MASYARAKAT AKAR RUMPUT YANG BERKEPENTINGAN DAN MAU UNTUK MERUBAH NASIBNYA SENDIRI, MAKA AKAN TERJADI PERUBAHAN PADA NASIBNYA. PERUBAHAN ITU SUKAR DIPAKSAKAN DARI LUAR.
Disamping itu kita harus memahami bahwa swadaya hanya akan berarti jika didukung oleh mayoritas dari kaum tani, tetapi justru di daerah yang paling memerlukan perbaikan nasib dari kaum tani, yaitu dipulau Jawa, maka mayoritas kaum tani terdiri dari tani miskin yang milik tanahnya serba kurang, serta dari kaum tani yang tak bertanah, oleh karena itu kepentingan untuk menaikkan produksi pertanian pada umumnya kurang langsung terasa oleh mereka, dan kebanyakan diantara mereka lebih mengharapkan diperluasnya lapangan kerja disegala sektor diluar sektor pertanian desa, harapan itu dewasa ini menjadi lébih keras lagi oleh karena makin beratnya beban pungutan pajak yang membikin usaha tani mereka tidak memadai lagi mengandung harapan.
Selanjutnya kita perlu menyadari bahwa swadaya kaum tani di desa hanya bisa berkembang hanya dengan dibarengi dengan proses pendemokrasian yang mendalam dan menyeluruh. Yang dilandasi dengan oleh demokrasi adalah kunci bagi bangkitnya swadaya rakyat.
Kemudian, perlu diciptakan aparatur yang bisa merangsang, menyalurkan serta mengarahkan usaha swadaya ini, atau dengan lain perkataan, harus diciptakan lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi sosial politik yang bisa menggembangkan usaha swadaya ini serata yang serasi dengan tujuannya.
Memobilisasi potensi- potensi dan dana-dana di desa memang memerlukan perubahan sosial dan institusional, dan pola sosial yang tradisional akhirnya akan terombak pula, tetapi tidak lewat pengrusakkan dari luar, melainkan dengan jalan meng-evolusikannya dari dalam dengan menggunakan dinamika sosial yang khas berlaku dimasyarakat pedesaan.
Jadi kembali pada persoalannya, bagi Indonesia yang miskin akan modal dan yang pada tahap sekarang hanya mempunyai kemungkinan-kemungkinan untuk membentuk modal, maka tidak ada jalan lain kecuali bersandar pada sumber-sumber manusianya dalam melancarkan usaha pembangunan, sebenarnya mengenai sumber-sumber manusia-manusia inilah, Indonesia tidak perlu kalah dengan negeri muda yang manapun, kini tergantung pada siapa atau golongan mana yang mampu untuk memobilisasi modal manusia yang berharga ini.
Sudah barang tenu hal itu tidak berarti bahwa Indonesia menolak usaha-usaha modernisasi yang langsung diderah pedesaan, demikian pula tidak menolak invertasi modal yang langsung didaerah pedesaan, tetapi harus dipertimbangkan didaerah mana itu dilakukan dan harus diperhitungkan apakah hal itu sampai menimbulkan disintegnasi sosial dari daerah yang bersangkutan.
Dengan menjawab pertanyaan yang satu tadi maka sekaligus sudah terjawab pertanyaan yang kedua, karena kedua pertanyaan ini memang saling berpautan.
Jika Indonesia akan menyelenggarakan pembangunan masyarakat desa yang berarti, maka usaha ini sebaiknya dilancarkan lewat kaum tani miskin dan kaum tani yang tak bertanah. Ini tidak saja oleh karena golongan ini yang paling membutuhkan perbaikan nasib, tetapi Indonesia belum mampu merubah golongan ini yang merupakan bagian terbesar bagi kaum tani, maka selama itu Indonesia akan dibebani dengan persoalan yang kronis.
Jaman modern sekarang ini bukannya saja jamannya revolusi ilmu dan teknologi, tetapi revolusi agrarian ternyata menjalar dari benua kebenua. Ini adalah pertanda jaman. Jutaan kaum tani didunia yang merana dalam keadaan terbelakang makin menuntut bagiannya dan kekayaan-kekayaan yang dihasilkan oleh ilmu dan teknologi.
Perkembangan ini tidak perlu kita kuatirkan, asalkan kita tidak terlalu membiarkan kaum tani tidak terurus, sebab dibelakang gejala-gejala kegaduhan sosial ini sebelumnya terdapat dinamika sosial yang bersumber pada hasrat jutaan kaum tani kecil untuk memperbaiki nasibnya, tidak akan merupakan kerugian bagi kita malahan suatu keuntungan.
Jika kebangkitan kaum tani ini kita tahu manfaatnya sehingga akhirnya mereka pun sama-sama menjadi warga yang terhormat didalam suasana gotong royong, maka Indonesia tidak saja menjadi warga yang terhormat didalam suasana gotong royong, Indonesia akan menjadi kokoh, bahkan suatu proses pembaharuan dan modernisasi akan berlangsung secara lancar diseluruh masyarakat.
Laskar Merah Putih terus berjuang untuk meningkatkan nasib para petani maka segala upaya terus dijalankan dan pada saat ini telah berhasil menciptakan ALAT METEOR PEMBASMI HAMA TENACA SURYA : Tanpa Pestisida — Tanpa Listrik — Pemasangan Muda — Perawatan Minim — Serangga Musnah — Aman bagi manusia maupun ternak/hewan peliharaan.
PERTANIAN YANG DAPAT DILINDUNGI METEOR:
SAWAH - PERKEBUNAN MODERN - PERKEBUNAN ORGANIK - PERKEBUNAN KACANG-KACANGAN PERKEBUNAN - KELAPA SAWIT - PERKEBUNAN SAYUR-SAYURAN - PERKEBUNAN BUAH - BUAHAN - PERKEBUNAN BAWANG - PERKEBUNAN TEH - PERKEBUNAN TEMBAKAU
Betapa LASKAR MERAH PUTIH menghormati jiwa masyarakat Indonesia yang menjujung tinggi azas KETUHANANYANG MAHA ESA, sesuai dengan PANCASILA, tercermin dalam susunan organisasi san lembaga yang menetapkan pengabdian tentunya termasuk :
PENDIDIKAN AGAMA DAN SPIRITTUAL SEBAGAI LEMBAGA YANG PERTAMA
Tidak bisa dimungkiri bahwa, Agama memepunyai peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, oleh karena itu, masalah pendidikan agama mendapat perhatian yang khusus.
LASKAR MERAH PUTIH akan secara sungguh-sungguh berusaha untuk turut serta dalam praktek kehidupan untuk mengembangkan kerukunan beragama dengan memupuk semangat saling menghormati masing-masing kepercayaan agar dapat menciptakan toleransi antar umat beragama di Negara kita tercinta INDONESIA.
HAKEKAT PERJUANGAN LASKAR MERAH PUTIH
LASKAR MERAH PUTIH merupakan organisasi Himpunan organisasi massa dan Lembaga Swadaya Masyarakat sebagai anak bangsa yang tetap setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang anti membuat proposal kemiskinan masyarakat yang artinya menjual kemiskinan bangsa kepada pihak asing untuk menerima bantuan dana asing dan Laskar Merah Putih merupakan salah satu bagian dari anak bangsa yang memiliki integritas dan komitmen di dalam penegakan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk tetap satu dan tetap berada di bawah naungan panji-panji Merah Putih dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan harga mati bagi seluruh keluarga besar LASKAR MERAH PUTIH.
Stabilitas dan komitmen Laskar Merah Putih dalam bela Negara merupakan sendi dasar di dalam membangun dan mewarnai perikehidupan berbangsa dan bernegara sebagai warga Negara terhormat dan sejajar dengan bangsa lain di dunia.
Rakyat sebagai subjek dan objek kemajuan bangsa adalah mutiara yang memegang tongkat komando sebagai amanah bagi para pemimpin di Republik ini;
LASKAR MERAH PUTIH mengedepankan asas demokrasi sebagai norma semangat gotong royong yang merupakan nilai luhur rakyat Indonesia.
Sebagai salah satu bagian komponen anak bangsa LASKAR MERAH PUTIH tercemin dan diaplikasikan dengan suatu ikrar LASKAR MERAH PUTIH dalam Semboyan LASKAR MERAH PUTIH, sebagai berikut :
IKRAR
LASKAR MERAH PUITH
KAMI ANAK BANGSA INDONESIA
YANG TERLAHIR DARI RAHIM IBU PERITIWI
SABAR DAN BIJAK,
BAHWA DARI SABANG SAMPAI MARAUKE
MERUPAKAN SATU KESATUAN
YANG TIDAK DAPAT DI CERAI BERAIKAN
KAMI ANAK BANGSA INDONESIA
MENEGASKAN KEPADA ELIT POLITIK,
PEMIMPIN PARTAI POLITIK,
DAN SELURUH KOMPONEN BANGSA
BAHWA KEKUASAAN, TAHTA, JABATAN,
ADALAH TITIPAN TUHAN.
KAMI ANAK BANGSA INDONESIA
TIDAK RELA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
TERCABIK-CABIK
MAKA KAMI BERIKRAR
BAHWA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
ADALAH HARGA MATI,
KAMI ANAK BANGSA INDONESIA BERSUMPAH
BAHWA KAMI AKAN TERUS BERJUANG
DENGAN SATU TEKAD BELA NEGARA
MEMPERJUANGKAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
DIDALAM BINGKAI
BHINEKA TUNGGAL IKA
SEMBOYAN LASKAR MERAH PUTIH
MERAH DARAHKU
PUTIH TULANGKU
MERAH PUTIH ISI DADAKU
MERAH PUTIH BERGETAR DALAM
JIWA DAN SEMANGATKU
SEMUANYA KUPERSEMBAHKAN
DEMI KEJAYAAN INDONESIAKU
SEKALIPUN LANGIT AKAN RUNTUH
BUMI BERGONCANG
ENGKAU TETAP INDONESIAKU
DARAH DAN TULANG
SERTA JIWA RAGAKU
KUPERTARUHKAN DEMI KEUTUHAN INDONESIAKU
SANG SAKA MERAH PUITH
HARUS TETAP BERKIBAR DARI SABANG SAMPAI MARAUKE
MERDEKA!!
LASKAR MERAH PUTIH menaruh penilaian yang tinggi pada masalah pengembangan Kebudayaan Nasional, sebab tanpa adanya Kebudayaan Nasional yang kokoh serta berakar pada Bumi Persada Indonesia, tiada mungkilah adanya alam serta iklim pemikiran yang Nasional, yakni unsur utama yang begitu dibutuhkan bagi karya-karya Nasional.
Bagi LASKAR MERAH PUTIH, mengembangkan kebudayaan berarti mengembangkan sifat "BHINEKA TUNGGAL IKA" dalam kehidupan kebudayaan Nasional. Secara tandas perlu dikemukakan, bagi LASKAR MERAH PUTIH mengembangkan kebudayaan adalah sama dengan memperkaya serta memperkokoh Watak Bangsa.
Meskipun demikian, ini tidak beearti LASKAR MERAH PUTIH mempunyai sifat Chauvistis dalam menghadapi pengaruh-pengaruh kebudayaan yang dari luar. LASKAR MERAH PUTIH menyadari, bahwa pengaruh-pengaruh dari luar yang tersaring secara wajar bisa turut menyuburkan Kebudayaaan Nasional. Disamping itu, Kebudayaan nasional hanya bisa menjadi kokoh jika ia secara terus-menerus berkonfrontasi dengan nilai-nilai kebudayaan dari luar.
Berkenaan dengan pentingnya masalah kebudayaan dan kesenian bagi LASKAR MERAH PUTIH, maka kegiatan-kegiatan kebudayaan yang disalurkan lewat Kebudayaan dan Kesenian akan mendapat asuhan yang khusus.
b. Kegiatan Koperasi dan Ekonomi Rakyat.
Disamping usaha-usaha lewat gerakan dan lembaga-lembaga tersebut, LASKAR MERAFI PUTIH tetap melanjutkan dan memupuk kegiatannya untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan Koperasi dan Ekonomi Rakyat yang kongkrit. Kegiatan-kegiatan ini berupa proyek-proyek seperti misalnya proyek Lampung merupakan proyek pertanian yang memproduksi hasil bumi untuk keperluan Eksport.
Tentunya untuk menyukseskan gagasannya agar terciptanya ekonomi rakyat, maka rakyat pasti memerlukan kredit untuk membantu masyarakat akar rumput dibidang perkreditan dan kelangsungan peredaran produksi rakyat dibentuk sebuah usaha perkreditan berbentuk KOPERASI MERAH PUTIH, yang menyediakan kredit kepada pedagang-pedagang kecil dengan syarat-syarat yang mudah. Usaha ini untuk menyingkirkan lintah darat dipasar-pasar diseluruh Indonesia sehingga dapat mengangkat ekonomi rakyat.
Selain itu, LASKAR MERAH PUTIH juga akan mengembangkan produksi bahan-bahan keperluan sehari-hari bagi rakyat banyak seperti Sabun, Kecap, Tahu, Tempe, Kopi dan sebagainya.
Untuk membantu peredaran barang di Indonesia dan pula untuk menampung hasil Produksi Rakyat, maka LASKAR MERAH PUTIH akan mendirikan unit-unit pertokoan dan depot-depot logistik melalui KOPERASI MERAH PUTIH maupun KOPERASI LASKAR MERAH agar dapat bermanfaat dan dirasakan langsung oleh rakyat.
Koperasi MERAH PUTIH maupun Kopersi LASKAR MERAH PUTIH yang merupakan keluarga besar LASKAR MERAH PUTIH dan
akan melaksanakan perjuangannya dibidang ekonomi rakyat pada tingkat Markas Daerah dan Markas Cabang maupun Markas Anak Cabang diseluruh
Indonesia.
LASKAR MERAH PUTIH bertekad untuk tak henti-hentinya mengembangkan lebih lanjut kegiatan-kegiatan koperasi yang kongkrit, dengan ini LASKAR MERAH PUTIH menyediakan arena latihan yang nyata bagi usaha-usaha pembangunan yang realistis dan riil.
Adalah sangat menggembirakan, bahwa cara LASKAR MERAH PUTIH memandang proyek - proyek tersebut telah dibuktikan kebenarannya oleh hasil yang diperolehnya, yaitu cara memadukan pengetahuan teori dengan yang tradisional. Cara memadukan ahli-ahli teori dengan ahli-ahli praktek dalam kerja sama yang mesra dan harmonis.
Disamping itu Proyek-proyek perdagangan dan proyek - proyek perindustrian, pada skala yang lebih besar pada masa ini sedang dalam proses penyempurnaan yang akan dijalankan TIM PROYEK LASKAR MERAH PUTIH.
c. Kegiatan Sosial, Kesehatan dan Pendidikan
Sesuai dengan azas kegotong-royongan, maka semenjak kelahirannya, LASKAR MERAH PUTIH menaruh perhatian besar terhadap usaha-usaha sosial yang ditujukan untuk mengembangkan sifat tolong-menolong dalam pergaulan antar manusia dan untuk memupuk tabiat yang ingat akan sesama manusia.
Usaha tolong-menolong ini dikembangkan diantara para anggota. Usaha ini meliputi tolong-menolong batiniah maupun lahiriah, dan tolong menolong dalam menghadapi kesulitan-kesulitan kebutuhan sehari-hari baik dilapangan kerja maupun dalam tugas masing-masing.
Dengan mengembangkan usaha-usaha tersebut ditanamkan sendi-sendi kegotong-royongan dalam kehidupan sehari-hari para anggota, agar mereka menjadi insan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
LASKAR MERAH PUTIH juga mengembangkan kegiatan dibidang tenaga kerja, khususnya di bidang pendidikan tenaga kerja, para tenaga kerja yaitu anggota LASKAR MRRAH PUTIH dibeberapa tempat telah diberikan penerangan pendidikan khusus tenaga kerja, sehingga dapat menciptakan tenaga kerja yang handal.
Selanjutnya, sesuai dengan ciri LASKAR MERAH PUTIH sebagai arena latihan tenaga kerja, maka LASKAR MERAH PUTIH memandang perlu membentuk organisasi yang menangani tenaga kerja agar para tenaga kerja Indonesia yang dikirim keluar negeri mendapat jaminan ditempat kerjanya yang ditangani oleh GABUNGAN PENGIRIM TENAGA KERJA KELUAR NEGERI disingkat GAPTENLU pada skala yang cukup luas menyelenggarakan pendidikan praktis di bidang TENAGA KERJA dan untuk melindungi hak-hak tenaga kerja Indonesia maka LASKAR MERAH PUTIH membentuk organisasi Lembaga Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.
Dalam perjuangan LASKAR MERAH PUTIH tidak melihat asal usul anggotanya namun lebih memfokuskan karya-karya yang nyata maka dalam pengabdiannya kepada masyarakat agar mendapatkan lapangan kerja yang menghasilkan uang yang halal sehingga dapat dinikmati bagi keluarga para anggotanya, misalnya masalah angkutan seperti ojek, juga mendapat perhatian dan LASKAR MERAH PUTIH demi meningkatkan kehidupan pengojek motor dibentuk organisasi PERSATUAN OJEK MOTOR SELURUH INDONESIA. (POMSI)
LASKAR MERAH PUTIH di dalam gerak langkah perjuangannya, mengharapkan kepada seluruh pengurus baik Markas Daerah dan Markas Cabang maupun Markas Anak Cabang untuk memperhatikan dan memperjuangkan pendidikan karena pendidikan merupakan tiang utama bagi sebuah bangsa sehingga pendidikan bagi LASKAR MERAH PUTIH harus diperjuangkan diseluruh pelosok tanah air untuk mendapatkan pendidikan yang layak, agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang nantinya kita dapat mandiri, artinya berdiri diatas kakinya sendiri dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri, sudah seharusnya kita waspadai bersama agar negara kita tidak dihancurkan oleh negara asing dan harus kita sadari bersama, bahwa sebuah Negara yang akan dihancurkan, yakni hal pertama yang dihancurkan dahuhi adalah menghancurkan pendidikan dengan segala cara, agar rakyatnya tidak mendapatkan pendidikan yang layak, salah satu cara menghancurkan bangsa melalui pendidikan adalah biaya pendidikan yang mahal yang tidak terjangkau oleh masyarakat, akibatnya masyarakat tidak mampu membayar biaya pendidikan. Sudah jelas membuat rakyat menjadi bodoh maka hancurlah bangsa karena rakyat semuanya bodoh, tidak memiliki pendidikan, maka LASKAR MERAH PUTIH menyerukan dan akan memperjuangkan agar dana pendidikan harus diproritaskan yang ditangani langsung oleh Presiden yaitu Presiden membentuk Dompet Peduli Pendidikan Nasional agar anak - anak bangsa dan Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi yaitu sampai mendapat gelar S.1 tetap dibiayai oleh Pemerintah anggarannya melalui cukai rokok dan melalui tiket masuk bandara (Boerding Pass) dan untuk kesejahteraan Guru diambil melalui dari anggaran belanja lainnya dalam APBN 20% agar para pendidik terjamin kehidupan keluarganya, sehingga para pendidik dapat melaksanakan tugasnya secara Profesional dan proposional.
Mengenai pendidikan Budi Pekerti bagi LASKAR MERAH PUTIH harus diperjuangkan untuk diterapkan kembali disekolah-sekolah. Untuk itu memperjuangkan pendidikan dalam rangka keorganisasian, keluarga besar LASKAR MERAH PUTIH diharapkan menyelenggarakan usaha-usaha pendidikan untuk masyarakat karena LASKAR MERAH PUTIH menyadari bahwa pendidikan yang layak namun murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat itu harus diperjuangkan dan tentunya juga untuk keluarga anggota LASKAR MERAH PUTIH sesuai dengan lapangan organisatoris masing-masing karena bagi Laskar Merah Putih bahwa pendidikan merupakan tiang utama bagi sebuah bangsa kalau bangsa itu mau menjadi bangsa yang besar.
Kegiatan olahraga juga jangan dilupakan, karena menyadari bahwa pendidikan olahraga juga merupakan kepentingan pembanggunan bangsa, dalam segala kesibukan organisatoris, LASKAR MERAH PUTIH memerlukan untuk membimbing badan-badan olahraga serta menyelenggarakan perlombaan antar daerah guna meningkatkan mutu olahraga didaerah dan tentunya juga untuk para anggota dan simpatisannya.
d. LASKAR MERAH PUTIH dalam Konstelasi Politik
Oleh karena LASKAR MERAH PUTIH tidak menganut ideologi lain kecuali ideologi Negara, yaitu PANCASILA juga tidak mempunyai dasar lain kecuali UUD 1945 dan oleh karena LASKAR MERAH PUTIH dalam kelahirannya maupun pertumbuhannya dirintis oleh para anak - anak bangsa yang bergabung dalam Forum Bersama Laskar Merah Putih yang memiliki semangat juang 45 yang tidak mempunyai pamrih lain kecuali melanjutkan misi dan visi para pejuang bangsa 45, hanya dengan satu tujuan mengabdikan diri kepada rakyat dan tanah air, adalah wajar bahwa LASKAR MERAH PUTIH merupakan PARTNER dan ORMAS - PARTAI POLITIK - TNI dan POLRI.
Selanjutnya, dalam mendewasakan LASKAR MERAH PUTIH senantiasa berkiblat pada rakyat, sudah jelas LASKAR MERAH PUTIH merupakan teman baik dan kekuatan-kekuatan rakyat yang terorganisasi yaitu PARPOL dan ORMAS.
Dalam hubungan ini janganlah pernah dilupakan, betapapun besar kesalahan-kesalahan partai Politik selama mi, dan sehabis perang kemerdekaan, rnenimbulkan ketidakstabilan yang terus menerus dalam kehidupan politik Indonesia, namun partai-partai ini diwaktu yang lain mempunyai jasa yang besar bagi Kebangkitan Nasional Indonesia, disamping itu, partai-partai ini mewakili sebagian kekuatan yang nyata dalam masyarakat Indonesia.
Berbicara lebih lanjut mengenai khususnya TNI, sejarah tanpa bisa dipungkiri lagi telah menunjukan bahwa TNI tidak hanya memegang peranan sebagai alat pertahanan semata-mata, tetapi juga sebagai suatu kekuatan sosial-politik.
Peranan TNI sebagai kekuatan sosial - politik menjadi lebih nyata pada saat-saat perjuangan nasional menghadapi tantangan-tantangan pada saat-saat Negara Republik Indonesia berada dalam krisis, sebab pada saat itu TNI dipanggil oleh sejarah untuk tampil kedepan guna menindas segala penyelewengan dan garis perjuangan PANCASILA dan UUD 1945, tampil kedepan guna menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Nyata, bahwa TNI senantiasa merupakan faktor yang menentukan dalam menjaga keselamatan garis perjuangan bangsa berdasarkan PANCASILA dan UUD 1945. Nyata, bahwa TNI merupakan kekuatan stabilisator dalam perjuangan Nasional kita.
Sifat-sifat TNI sebagai alat pertahanan, sebagai kekuatan sosial politik, sebagai stabilisator kehidupan politik, adalah memang sesuai dengan syarat-syarat yang menjurus kepada kelahiran TNI sebagai anak rakyat yang memanggul senjata untuk mengusir dan melenyapkan kolonialisme dan bumi Indonesia sebagai anak-anak rakyat yang mengangkat senjata bagi kemerdekaan tanah airnya.
Oleh karena itu, pengertian TNI/POLRI dan RAKYAT bagi LASKAR MERAH PUTIH bukanlah merupakan sekedar semboyan kosong belaka, tetapi benar-benar merupakan keyakinan yang hidup, adalah menjadi sendi-sendi dan perjuangan LASKAR MERAH PUTIH, bahwa hanya jika TNI/POLRI dan RAKYAT bisa bersatu, maka perjuangan bangsa Indonesia bisa berhasil, syarat yang paling utama bagi terpeliharanya persatuan TNI/POLRI dan RAKYAT adalah jika masing-masing setia pada landasanya, yaitu PANCASILA dan UUD 1945, dan juga masing-masing setia pada tujuannya, yaitu menuju MASYARAKAT YANG SEJAHTERA ADIL DAN MAKMUR.
Sebab itu LASKAR MERAH PUTIH memandang sebagai kewajiban perjuangannya yang utama adalah turut memupuk persaudaraan dan menciptakan rasa kebersamaan dengan TNI/POLRI dan RAKYAT yang rnakin akrab, demi berhasilnya perjuangan Bangsa Indonesia.
Tanpa bisa diingkari lagi, LASKAR MERAH PUTIH dewasa ini telah berhasil menyuburkan akar-akarnya ditengah-tengah rakyat. Kekuatan LASKAR MERAH PUTIH berasal dan rakyat. Amal LASKAR MERAH PUTIH akan kembali kepada rakyat, oleh karena itu LASKAR MERAH PUTIH menyerahkan diri sepenuhnya pada prinsip-prinsip demokrasi, dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta dengan pengakuan yang ikhlas, bahwa Tuhan yang Maha Esa adalah Kekuasaan Tertinggi dalam alam semesta, maka LASKAR MERAH PUTIH juga menganut anggapan, bahwa dibidang kemasyarakatan rakyat merupakan HAKIM TERTINGGI yang akan menilai seluruh kegiatan serta amal baktinya LASKAR MERAH PUTIH dalam kancah perjuangannya.
II. TRI-DHARMA LASKAR MERAH PUTIH
LASKAR MENAU PUTIH sebagai Organisasi massa Lembaga Swadaya Masyarakat yang tidak menganut ideologi lain kecuali ideologi Negara Paneasila, dan tidak mempunyai tujuan lain kecuali Masyarakat yang Sejahtera Adil dan Makmur.
Dalam misi pengabdiannya, yang dipandang penting adalah pelaksanaan PANCASILA, adalah amal serta karya LASKAR MERAH PUTIH bagi masyarakat, bagi Rakyat dan Tanah Air tercinta Indonesia.
Dalam mengamalkan PANCASILA dalam praktek kehidupan, maka LASKAR MERAH PUTIH dijiwai oleh Tri-Dharma LASKAR MERAH PUTIH, yaitu:
1. PENGABDIAN
2. KERAKYATAN
3. SOLIDARITAS
Tri Dharma LASKAR MERAH PUTIH bukanlah suatu kumpulan doktrin yang berbelit-belit atau yang muluk - muluk, tetapi merupakan pengertian-pengertian yang gamblang dan sederhana yang harus diilhami dan ditaati oleh seluruh keluarga besar LASKAR MERAH PUTIH terutama bagi anggota yang menjadi pengurus atau yang bermaksud duduk sebagai pengurus Markas Besar, Markas Daerah maupun Markas Anak Cabang.
Tri Dharma LASKAR MERAH PUTIH mencerminkan jiwa gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dan mencerminkan pula hasrat untuk mengembangkan jiwa gotong-royong di medan pengabdiannya kepada Rakyat dan Tanah Air untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa didalam bingkai NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.
1. PENGABDIAN
Bagi LASKAR MERAH PUTIH pengabdian berarti secara sepenuhnya menyerahkan dirinya dalam memberikan dharma baktinya dan karyanya kepada bangsa dan tanah air.
Sadar akan masalah-masalah vital yang dihadapi oleh tanah air kita, serta sadar akan tugas-tugas berat yang dituntut dari bangsa Indonesia dewasa ini, maka LASKAR MERAH PUTIH dalam keadaan apapun akan mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan segala-galanya termasuk diatas kepentingan LASKAR MERAH PUTIH. Maka masalah yang pokok, kepentingan bangsa adalah identik dengan kepentingan LASKAR MERAH PUTIH.
Sebagai perwujudan dari usaha kolektif para anak-anak bangsa yang mencintai dan berjuang untuk tetap tegar mengibarkan sangsaka Merah Putih dari sabang sampai merauke dan mendalami jiwa dari para pejuang 1945 yang hendak melanjutkan cita-cita dari pejuang bangsa yaitu semangat juang dan pengabdianya dari para pejuang Kemerdekaan 1945 yang merupakan cermin untuk generasi penerus demi pengabdiannya kepada Masyarakat Bangsa dan Negara.
LASKAR MERAH PUTIH sepenuhnya menyadari kedudukannya sebagai anak jaman yang akan turut membentuk jaman karena harus kita sadari bersama bahwa para pejuang hanya mengantarkan rakyat sampai kepintu gerbang kemerdekaan, maka dari itu kita-kita inilah sebagai anak-anak bangsa yang haru berjuang mengantarkan rakyat masuk kedalam pintu gerbang kemerdekaan agar seluruh rakyat Indonesia dapat menikmati hasil kemerdekaan untuk bersama-sama membangun tempat-tempat Ibadah serta membangun sekolah-sekolah dan membangun ekonomi kerakyatan seperti menanamkan Pohon Jati Mas maupun pohon-pohon yang berproduktif yang hasilnya akan dinikmati oleh masyarakat di daerahnya masing —masing selanjutnya para kademya diwajibkan untuk turut serta merintis dan mempelopori perjuangan demi keutuhan bangsa dan Negara.
Dalam rasa tanggung jawab yang hikmat terhadap para pejuang yang telah merintis kebangkitan bangsa Indonesia, LASKAR MERAH PUTIH menaruh pengertian yang mendalam akan pentingnya faktor kontinuitas dalam perjuangan maupun kehidupan bangsa. Manakala suatu bangsa tidak mampu memelihara kontinuitas dalam kehidupan nasionalnya, maka tidak pernah bangsa itu akan mampu untuk menghimpun perbendaharaan pengalamannya, segenap pengalamannya tidak akan mampu bersifat kumulatif, yaitu bersifat makin menumpuk dan makin kaya, namun sebaiknya korban untuk menembus pengalaman-pengalaman yang mahal itu.
Oleh karena itu, pengabdian juga berarti secara khikmat memelihara tetap menyalakan obor perjuangan yang telah dinyalakan oleh pan perintis kemerdekaan bangsa, berarti secara khidmat melanjutkan tradisi kebangkitan bangsa pada tahun 1908, selanjutnya berkembang dan merupakan gerakan-gerakan kemerdekaan secara lebih nyata pada tahun 1928, yang kemudian mencapai titik puncaknya pada tahun 1945, ketika diproklamsikan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kita kembali pada perjuangan bangsa Indonesia, mulai dari 20 Mei 08 Kebangkitan Nasional. Dimana kita ketahui bahwa Kebangkitan Nasional dimana Rakyat Indonesia sadar untuk membangkitkan Rasa Nasionalis kita namun tanpa kita sadari bahwa Kebangkitan nasional ini tidak diikut sertakan kaun agamais, maka Tuhan Yang Maha Esa tidak mendengar Do’a Bangsa Indonesia demikian juga pada Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa yaitu mempersatukan sukuisme juga tidak melibatkan aganaisme, ini juga Tuhan Yang Maha Esa tidak mendengar Do’a Bangsa Indonesia, maka Bung Karno selalu menyatakan jangan sekali-kali melupakan sejarah yaitu JASMERAH maka pada Tanggal I Juni 1945 Bung Karno mengajak seluruh komponen Bangsa untuk bersatu. “Apapun Sukumu, Apapun Agamamu “Rapatkan Barisan, Singsingkan lengan Bajumu, Satukan Gerak Langkah, Mari Bersatu didalam Persatuan Nasional Kuat Karena Bersatu- Bersatu Karena Kuat, maka seluruh kompenen Bangsa bersatu tidak membedakan suku dan agama dan berada didalam Bingkai BHINNEKA TUNGGAL IKA yaitu Lahirnya PANCASILA dengan satu tujuan satu tekad adalah menuju Indonesia Merdeka maka seluruh Rakyat Indonesia berDo’a dan Tuhan Yang Maha Esa mendengar Do‘a Rakyat Indonesia, Sungguh luar biasa hanya dalam tempo 78 hari Indonesia Merdeka yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945, dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa> INDONESIA MERDEKA.
Berhubung dengan itu, LASKAR MERAH PUTIH dalam pengabdiannya akan menempatkan dirinya sebagai generasi penerus pejuang bangsa, sebagai ahli waris nilai-nilai yang positif dari tradisi perjuangan bangsa dan dari proses kehidupan nasional secara menyeluruh.
LASKAR MERAH PUTIH sadar, warisan paling bernilai yang diturunkan oleh para perintis perjuangan bangsa kepada kita adalah karya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang di tempa ditengah-tengah berbagai tantangan zaman. Disamping itu, LASKAR MERAH PUTIH sadar, bahwa tanpa persatuan dan kesatuan, bangsa Indonesia tidak akan tahan ujian zaman dan mustahillah lahir karya-karya nasional yang jaya. Oleh karena itu, pengabdian berarti menjunjung tinggi panji-panji persatuan dan kesatuan bangsa didalam bingkai BHINNEKA TUNGGAL IKA
LASKAR MERAH PUTIH terjun dalam medan pengabdian ini dengan dibekali hati yang ikhlas, tanpa pamrih dengan satu tekad yang bulat dan pemikiran yang matang.
LASKAR MERAH PUTIH sadar, bahwa usaha pengabdiannya akan menjadi hambar jika tidak dipersiapkan pemikiran yang matang atau dalam suatu konsep maupun pertimbangan-pertimbangan yang dibuat oleh para pakamya sesuai dengan Visi dan Misi Partai.
OIeh karena itu, LASKAR MERAH PUTIH dalam pengabdiannya di arena perjuangan bangsa akan menaruh perhatian yang besar untuk mengilmukan segenap praktek yang dialaminya dan selanjutnya untuk mempraktekkan ilmu ini kembali di dalam arena perjuangan.
Mengingat tuntutan pembangunan Indonesia demi kesejahteraan rakyat, sadar bahwa bangsa Indonesia tidak mungkin menjadi bangsa yang jaya selama tidak berhasil mendobrak keterbelakangannya, maka LASKAR MERAH PUTIH akan mengabdikan dirinya sebagai wahana menuju kearah modernisasi Indonesia dan ikut serta mengusahakan perubahan sosial dan institutional yang diperlukan bagi modernisasi namun tetap berkoridor sesuai dengan budaya bangsa.
Dalam praktek kehidupan sehari-hari, LASKAR MERAHI PUTIH menempatkan dirinya untuk membantu Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dalam usaha-usaha pembangunan, serta mengajak seluruh masyarakat untuk terus-menerus mengembangkan pemikiran-pemikiran dan kreasi-kreasi yang kontruktif dan memobilisasi pemikiran dan kreasi ini untuk pembangunan.
b) KERAKYATAN
Pengertian kerakyatan berarti kesadaran, bahwa sumber kekuatan NASIONAL dan sumber kekuatan LASKAR MERAH PUTIH bersumber pada kekuatan rakyat, khususnya pada kaum tani dan nelayan yang merupakan mayoritas dari rakyat serta penghasil utama. Juga pada kaum buruh sebagai golongan produsen yang vital, yang terikat pada sektor-sektor produksi yang modern dan dinamis.
Untuk itu LASKAR MERAH PUTIH secara mutlak beronientasi kepada kepentingan rakyat, berkiblat pada rakyat, dan memandang rakyat sebagai hakim tertinggi yang akan menilai segenap amal baktinya.
Dalam menanggapi potensi-potensi bangsa, maka LASKAR MERAH PUTIH menganggap kaum tani sebagai tulang punggung bangsa, dan menganggap kaum buruh sebagai tenaga penggerak yang penting.
Disamping itu, LASKAR MERAH PUTIH menaruh penghargaan yang tinggi pada kaum tani sebagai putra bangsa yang kehidupannya begitu lumrah, wajar dan jujur, sehingga merupakan sumber ilham bagi kehidupan nasional kita dan pula sebagai golongan bangsa yang mengawetkan dan memelihara nilai-nilai yang tradisional, namun yang kaya, dari kebudayaan Indonesia.
Tidaklah berlebihan untuk berkata, bahwa bangkit terbenamnya bangsa Indonesia akan sangat ditentukan oleh bangkit terbenamnya kaum tani Indonesia.
LASKAR MERAH PUTIH memandang sebagai suatu kebenaran, bahwa Amanat Penderitaan Rakyat (AMPERA) pada hakekatnya adalah Amanat Penderitaan masyarakat akar rumput.
Indonesia adalah negeri yang multi insuler, dimana lautan memainkan peranan yang penting bagi kehidupan Indonesia. karena itu, faktor maritime (bahani) adalah faktor yang meresapi segenap kegesitan hidup bangsa Indonesia. Dalam hubungan ini, LASKAR MERAH PUTIH memandang golongan nelayan/bahari sebagai golongan produsen yang penting, yang selain menghasilkan bahan makanan juga merupakan sumber devisa yang berharga bagi bangsa Indonesia. LASKAR MERAH PUTIH juga menyadari peranan kaum nelayan/bahariwan sebagai alat Hankam yang berharga, oleh karena itu mereka merupakan ribuan mata dan telinga yang urut membantu penjagaan garis pantai Indonesia yang demikian panjangnya.
Dengan memberikan penilaian yang tinggi kepada golongan tani dan golongan buruh dan nelayan/bahari sebagai potensi-potensi nasional Indonesia, tidaklah berarti bahwa LASKAR MERAH PUTIH memperkecil peranan golongan-golongan lainnya.
LASKAR MERAH PUTIH menaruh penghargaan yang besar kepada golongan pemuda, mahasiswa dan pelajar, yang selain merupakan harapan bangsa juga merupakan dinamisator dalam pelaksanaan tugas-tugas NASIONAL, karena LASKAR MERAH PUTIH menyadari bahwa para pemuda, mahasiswa dan pelajar harus dipersiapkan secara paripurna untuk menjadi Pemimpin bangsa Indonesia dimasa mendatang.
LASKAR MERAH PUTIH akan turut mengasuh pemuda, mahasiswa dan pelajar dalam tradisi-tradisi perjuangan bangsa yang termulia maka dibentuklah organisasi bemama, Forum Bersama Mahasiswa Merah Putih dan DEWAN EKSEKUTIF NASIONAL FRONT MAHASISWA MERAH PUTIH (FMMP)
Demikian pula LASKAR MERAH PUTIH menganggap penting peranan dan golongan intelektual sebagai golongan pemikir yang bisa memberi sumbangan besar kepada modernisasi Indonesia, yang berarti ke arah peningkatan kesejahteraan dan peningkatan martabat rakyat. LASKAR MERAH PUTIH akan turut mendorong golongan inteligensia untuk lebih berintegrasi dengan rakyat.
LASKAR MERAH PUTIH tidak pula memperkecil golongan wanita, sebagai penerus jiwa pelopor dari Ibu Kartini karena peranan wanita didalam perjuangan merebut kemerdekaan sangat luar biasa dan pada saat mengisi kemerdekaan ini juga terlihat perenan wanita disegala bidang kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara maka terbentuklah organisasi Persatuan Srikandi Bela Negara
Kerakyatan juga berarti, bahwa LASKAR MERAH PUTIH mengikat dirinya pada paham demokrasi, dimana segala sesuatu itu adalah oleh rakyat, dan rakyat dan untuk rakyat. Ini berarti bahwa LASKAR MERAH PUTIH mengikat dirinya pada garis penjuangan rakyat, baik dalam arah dan tujuannya, maupun dalam irama kerjanya.
Dalam mengembangkan kegiatan-kegiatannya, LASKAR MERAH PUTIH sekaligus akan mengembangkan irama kerja yang bernapaskan kerakyatan, yang tau menangkap isi hati rakyat, mengolah keinginan-keinginan rakyat dan kemudian mengembalikan hasil pemikiran ini kepada rakyat sebagai penyuluh bagi kegiatan-kegiatannya.
Segi yang penting dari paham kerakyatan adalah kesadaran, bahwa manusia merupakan modal yang paling berharga bagi segenap usaha-usaha nasional kita. Tanpa meremehkan sumber-sumber materiil.
LASKAR MERAH PUTIH memahami bahwa sumber-sumber manusia merupakan sumber yang ampuh dan tak kunjung kering bagi terciptanya karya- karya nasional bangsa Indonesia.
LASKAR MERAH PUTIH menggariskan langkah-langkahnya sesuai dengan paham ini, karena itu tidak akan jemu-jemunya membantu mengerahkan potensi nasional ini untuk meningkatkan derajat kehidupan berbangsa dan bernegara.
LASKAR MERAH PUTIH menaruh kepercayaan yang tak terhingga pada daya kreasi rakyat, pada kemampuan dan kedaulatan rakyat. Hari depan rakyat adalah hari depan LASKAR MERAH PUTIH dan LASKAR MERAH PUTIH akan berusaha sekuat dayanya, hingga pantaslah bila di katakan rakyat:
“HARI DEPAN LASKAR MERAH PUTIH ADALAH HARI DEPAN RAKYAT”
Karena tanpa dukungan rakyat maka LASKAR MERAH PUTIH
dalam perjuangannya tidak mempunyai arti untuk itullah dalam gerak-gerak langkahnya selalu mengutamakan kepentingan rakyat.
LASKAR MERAH PUTIH dalam perjuangannya tanpa ragu-ragu berorientasi pada hari depan dan tidak akan mengorbankan kepentingan-kepentingan hari depan untuk desakan-desakan hari kini, tidak akan mengorbankan kepentingan-kepentingan jangka panjang untuk kepentingan-kepentingan jangka pendek dan tidak akan mementingkan pribadi kelompok dan golongan karena selalu mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara, sebab kepentingan Bangsa dan Negara diatas kepentingan segala-galanya dan dalam menciptakan itu, maka segala upaya harus di perjuangkan agar teciptanya kebersamaan diantara kita sesama anak bangsa.
c). SOLIDARITAS
Pengertian Solidaritas bagi LASKAR MERAH PUTIH adalah rasa senasib-sepenanggungan dengan rakyat, tidak hanya secara asasi tetapi pula dalam praktek kehidupan sehari-hari. Ini membawa kewajiban bagi LASKAR MERAH PUTIH untuk dalam irama kerjanya menjatuhkan dirinya dengan suka-duka rakyat.
Solidaritas mengandung makna, bahwa LASKAR MERAH PUTIH memandang keramat kepercayaan yang dilimpahkan oleh rakyat kepada LASKAR MERAH PUTIH, oleh karena itu, LASKAR MERAH PUTIH tidak akan pernah memandang remeh kepercayaan rakyat. LASKAR MERAH PUTIH secara khikmad akan menjaga untuk tidak menghambur-hamburkan kepercayaan rakyat dengan jalan memberi janji-janji yang murah, janji-janji yang manis/muluk-muluk dengan maksud kepentingan pribadi kelompok dan golongan dengan tujuan mencari jabatan atau kursi kekuasaan yang akhimya hanya menimbulkan harapan-harapan yang kosong bagi rakyat sehingga dikatakan janji tinggal janji.
Pada pokoknya LASKAR MERAH PUTIH akan menjaga dirinya jangan sampai terperosok ke suatu cara kerja yang ceroboh dan gegabah dalam mengemban kepercayaan rakyat.
Paham solidaritas bagi LASKAR MERAH PUTIH membawa tugas untuk berintegrasi dengan masyarakat akar rumput khususnya dalam kehidupan pedesaan, LASKAR MERAH PUTIH memiliki keyakinan yang teguh, bahwa segala kekurangan maupun keboborokan yang dialami oleh kehidupan politik di Indonesia selama ini hanya bisa diatasi jika kita berorientasi pada desa dan pada kehidupan masyarakat akar rumput. Orientasi ini pasti akan membawa angin segar yang akan menyembuhkan segala macam penyakit yang terdapat didalam tubuh perpolitikan Indonesia. Sebaliknya LASKAR MERAH PUTIH juga memahami, bahwa integrasi dengan rakyat tidaklah mungkin terwujud jika LASKAR MERAH PUTIH tidak memiliki barisan kader yang ampuh dan teruji dalam pengabdiannya kepada Agama Masyarakat Bangsa dan Negara.
Sadar akan pentingnya peranan kader bagi amal serta karya LASKAR MERAH PUTIH, dan sadar bahwa beban kegiatan organisasi sehari-hari terutama akan dipikul oleh para kader, maka pengertian solidaritas sekaligus berarti melimpahkan segenap asih dan asuhnya pada barisan kader yang artinya saling memberikan Asih Asuh pada sesama keluarga besar LASKAR MERAH PUTIH, tetapi selain barisan kader, maka watak dari para anggota akan terus menentukan apakah LASKAR MERAH PUTIH akan mampu berintregasi dengan rakyat atau tidak. LASKAR MERAH PUTIH sadar bahwa rakyat apalagi rakyat Indonesia, sudah mahir untuk membedakan siapa saja yang datang sebagai sahabat dan siapa saja yang datang sebagai sahabat dan siapa saja yang datang sebagai lawa, sehingga kita semua bisa membedakan di dalam hubungan ini, solidaritas berarti kewajiban bagi LASKAR MERAH PUTIH untuk mendidik anggotanya dalam semangat:
“PALING DEPAN DALAM BERAMAL, PALING BELAKANG DALAM MEMETIK REJEKI”
Dengan dituntun oleh Tri-Darma LASKAR MERAH PUTIH, maka LASKAR MERAH PUTIH mendapat kelengkapan mental untuk secara tangguh dan tabah menghadapi tantangan jaman serta ujian jaman, untuk secara bertanggung jawab mengemudikan bahtera organisasi melintasi gejolak perjuangan sejati.
Tri - Dharma LASKAR MERAH PUTIH adalah pencerminan tekad LASKAR MERAH PUTIH untuk mengemban Amanat Penderitaan Rakyat, dan dengan sekaligus untuk mengembangkan aspirasi-aspirasi nasional yang terkandung di hati rakyat. dengan Tni-Dharma LASKAR MERAH PUTIH, dijelaskan bahwa LASKAR MERAH PUTIH bertekad melaksanakan karyanya yang TUNGGAL, ialah pelaksanaan pembangunan materiil dan spiritual, dengan menerapkan jiwa gotong royong di medan pengabdian pada rakyat dan Tanah Air tercinta Indonesia.
III. EKA KARYA LASKAR MERAH PUTIH
EKA KARYA LASKAR MERAH PUTIH, adalah karya tunggal untuk pembangunan bangsa maka tugas - tugas LASKAR MERAH PUTIH dalam mengamalkan PANCASILA, bisa disimpulkan sebagai EKA KARYA LASKAR MERAH PUTIH. Secara kongkrit ini berarti menunaikan tanggung jawab LASKAR MERAH PUTIH terhadap usaha meteriil dan spirittual bangsa dan Tanah Air Indonesia, sesuai dengan tutunan hati nurani rakyat, sesuai dengan tuntunan jaman.
LASKAR MERAH PUTIH menyadari, betapa keterbelakangannya Indonesia dalam bidang pembangunan ekonomi dibandingkan dengan Negara lain, betapa penderitaan rakyat sudah hampir sampai pada batas kesabarannya. LASKAR MERAH PUTIH memahami pula, bila keadaan terbelakang ini dalam waktu yang relatif singkat tidak berhasil diatasi, maka tidak saja rakyat akan mempertaruhkan nasibnya sebagai Bangsa yang merdeka.
Oleh karena itu, tidak hanya rakyat, tetapi pula sejarah akan mengadili kita, jika kita sampai gagal dalam usaha pembangunan. Oleh karenanya, LASKAR MERAH PUTIH memandang usaha pembangunan, sebagai masalah hidup-mati, sebagai masalah yang menentukan tegak rebalnya bangsa Indonesia.
Dituntut oleh pengertian ini, LASKAR MERAH PUTIH berpandangan bahwa dalam usaha pembangunan itu kita harus memobilisasikan segenap potensi dan dana yang terpendam dalam masyarakat. Hanya dengan jalan beginilah kita akan berhasil mendobrak keterbelakangannya Indonesia.
LASKAR MERAH PUTIH berpandangan, bahwa langkah pertama untuk menciptakan gairah politik adalah menjalankan usaha pembangunan yang manfaatnya langsung dirasakan oleh rakyat banyak.
Tetapi tidak hanya itu syarat yang diperlukan untuk menciptakan gairah politik tersebut. Diantara syarat-syarat materiil dan non materiil untuk menciptakan gairah politik yang diperlukan bagi usaha pembangunan, maka yang terpenting ialah memberi kelonggaran pada rakyat untuk mengembangkan aspirasi-aspirasinya.
Mengingat tradisi perjuangan Indonesia dan mengingat konsetelasi masyarakat serta tugas-tugas yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dewasa ini, maka tidak bisa lain bahwa rakyat harus dibangkitkan roh Nasionalis dan roh Kebangsaan. Serta semangat Patriotisme.
Maka itu usaha mobilisasi potensi-potensi dana-dana masyarakat sekaligus berarti mengembangkan aspirasi-aspirasi nasional dan rakyat Indonesia.
Sadar akan tuntutan perjuangan bangsa ini, wajarlah bila LASKAR MERAH PUTIH menempatkan dirinya sebagai arena yang obyektif untuk memupuk dan mengembangkan aspirasi-aspirasi nasionalisme.
Jika kita tinjau masalah ini secara jauh dan secara objektif, maka keadaan ini adalah sesuai dengan tuntutan jaman pergolakan-pergolakan beserta kecenderungan yang berlangsung di dunia dewasa ini secara jelas menunjukan, bahwa faktor nasionalisme adalah unsur yang tetap aktif dalam panorama politik internasional.
Marilah kita selayang pandang meninjau pergolakan-pergolakan serta kecenderungan yang terjadi dalam politik internasional dan masa akhir-akhir ini.
A. PANORAMA POLITIK INTERNASIONAL
Belum pernah dalam sejarah, keadaan dunia menempatkan Negara-negara pada pilihan-pilihan yang begitu tajam seperti dewasa ini, belum pernah dalam sejarah, perkembangan intemasional mempunyai skala yang begitu luas dan dimensi yang begitu jauh seperti sekarang ini, dan sebagai akibatnya, belum pernah dalam sejarah, keadaan dunia menimbulkan masalah-masalah yang begitu menentang Kemampuan Nasional masing-masing negara, seperti biasa ini.
Memang, bagi setiap negara yang dipertaruhkan dalam segala tantangan internasional bukannya lagi soal sekedar maju atau sekedar mundur semata-mata, tetapi yang menjadi pertaruhan adalah soal hidup atau mati, skala mati atau terbenamnya kehidupan bangsa.
Didalam abad nuklir yang dibarengi oleh persenjata revolusi ilmu dan teknologi sekarang ini, tidak saja masalah perang atau damai yang menuntut pertaruhan yang lebih tinggi, tetapi masalah-masalah Sosial Ekonomi pun turut menentukan apakah suatu bangsa akan tegak atau tunduk.
Tanpa perlu terjun keseluk-beluk serta belitnya perkembangan internasional dewasa ini, nyata bahwa dua kecenderungan pokok menonjolkan diri dalam panorama politik internasional, dunia nyata ada di ambang pintu perubahan-perubahan besar yang menyangkut segala segi kehidupan antara bangsa. Segala tata cara dan segenap hasil yang lahir sebagai akibat Perang Dunia ke-2, telah menjadi goyah, usang atau mubasir.
Sistem moneter Bretton Woods, yaitu system moneter internasional paling universal dan paling sempurna yang pernah diakalkan orang, ternyata kini mengalami berbagai kemacetan dan bisa membawa dunia ke tepi jurang sebuah krisis moneter.
Begitu pula gelombang kebangkitan nasional yang sehabis perang Dunia ke II mengalun kesegenap penjuru di benua Asia dan Afrika, diadakan konferensi Asia Afrika di Bandung dan berhasil melahirkan sejumlah Negara Merdeka Baru, beberapa tahun yang lalu seakan-akan telah kehabisan dayanya dalam menghadapi masalah Sosial Ekonomi, yang secara tak terelakkan menjadi beban dan kemerdekaan yang diperoleh.
Malahan salah satu hasil utama perang Dunia ke-II, yaitu PBB, tampak mengalami beberapa krisis dalam tubuhnya, dan tidak sepenuhnya dapat memenuhi harapan orang dan badan Intemasional ini.
Selanjutnya negara-negara yang kemarin kalah dalam perang, kini menjadi unggul dalam damai, sedangkan negara-negara yang kemarin menang justru yang paling terganggu oleh bermacam-macam kesulitan.
Nyata, bahwa keadaan ‘Status Quo’ yang lahir sebagai akibat-akibat perang Dunia ke-Il telah beralih kesatu proses tranformasi, suatu proses pancaroba.
Maka apa yang menjadi kebenaran kemarin, bukan lagi merupakan kebenaran hari ini. Masalah-masalah baru serta tantangan-tantangan baru serta tantangan yang timbul. Rumus-rumus lama dan pegangan-pegangan lama menjadi usang, segala sesuatu berada dalam proses perubahan dan pembaharuan.
Dalam keadaan yang serba tidak menentu ini, dimana nilai-nilai dan ikatan-ikatan lama menjadi kabur, maka orang terpaksa berpaling pada pegangan yang dianggapnya terpercaya. Mereka mulai berorientasi pada diri sendiri, kepada kepentingan-kepentingan serta pada kekuatan-kckuatannya sendiri. Pemikiran orang berpangkal kembali pada nasio-centrisme. Suatu nasionalisme jenis baru mulai menghembus diarena politik internasional.
Dengan demikian, sekarang ini kita menjadi saksi dan gejala sejarah yang aneh didunia. Negara-negara maju didunia barat yang semenjak akhir abad yang lalu menanggalkan Nasionalismenya dan menukarnya dengan kosmopolistisme, dewasa ini malahan yang paling seru membawa kepentingan- kepentingan Nasionalnya dalam pertarungan diarena politik internasional, bahkan, satu-dua diantaranya menjadi pendekar yang paling lantang dan Nasionalisme jenis baru ini dan tanpa disadari oleh Negara-negara yang baru merdeka bahwa telah terjadi pergulatan politik antar blok barat dan blok timur sehingga hanya merugikan negara-negara yang baru menikmati kemerdekaan karena itu semua hanya menguntungkan Negara-negara maju baik di dunia barat begitu pula diblok Timur yang menganut komunisme sementara Negara-negara yang baru merdeka akhimya dijajah ekonominya yaitu neo imprialisme dan neo kolonialisme.
B. PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA
Masalah pembangunan Mayarakat Desa adalah masalah Manusia. Di daerah pedesaan kaum tani kebanyakan terdiri dan tani miskin dan tani tak bertanah. Orang-orang yang mampu jumlahnya sangat sedikit dan kebanyakan mereka peranannya para sister, dibalik keindahanya dan ketenanganya kehidupan desa terdapat pertentangan-pertantangan Sosial yang cukup tajam, kejahatan ini harus kita pahami jika mau memahami masalah-masalah desa secara lebih mendalam dan dalam jangkauan yang lebib jauh, disamping itu adalah suatu kejahatan, bahwa menurut struktur sosial yang berlaku didesa dewasa ini, maka kemungkinan untuk menggerahkan dana-dana, kemungkinan pembentukan modal adalah minimal sekali.
Keadaan ini menghadapkan kita pada dua persoalan, yang sebenarnya merupakan rnasalah pula kebanyakan Negara terbelakang.
• Pertama : Apakah kita dalam melaksanakan pembangunan didesa akan terutama bersandar pada Modal dan Tenaga Manusia?
• Kedua : Apakah pembangunan desa akan dilancarkan lewat tani miskin dan tani yang tak bertanah atau tani yang kaya?
Jawaban apa yang kita berikan pada kedua pertanyaan Fundamentil tersebut akan mempunyai implikasi-implikasi yang jauh.
MARILAH KITA MEMBAHAS MASALAH YANG PERTAMA
Melancarkan pembanggunan masyarakat Desa dengan bersandar pada modal?
Banyak pikiran telah dicurahkan untuk memodernisasi pertanian sekaligus mengontroduksikan teknik-teknik dan metode-metode dan luar kemasyarakat desa, jalan ini meminta investasi modal yang besar, dan jika orang berbicara tentang pembangunan masyarakat desa terutama pada dasar modal, maka jalan inilah yang dimaksud.
Selain investasi modal yang besar, cara demikian membutuhkan tenaga ahli yang cukup dan mampu menerapkan keahliannya pada kondisi-kondisi yang terdapat dimasyarakat desa, disamping itu yang mampu pula menyebar luaskan kemampuannya yang modern dikalangan Kaum Tani dengan menyambung pada tingkat pengetahuan mereka yang Tradisional dan pada pengalamannya yang kongkrit.
Disini mulai timbul kesulitan-kesulitan sosial yang pertama, tetapi ini masih lemah, hal ini yang paling perlu direnungkan adalah bahwasanya pengintroduksian produk teknik dan modern memerlukan dimasukanya alam perekonomian modern, bagi kebanyakan daerah di indonesia, khususnya di daerah pedesaan di Jawa, ini berarti merusak pola sosial tradisionil yang berlaku di desa, hal tersebut di berbagai sektor masyarakat desa akan membawa proses desintegrasi tertentu yang akibatnya harus ditampung, jika mau menghilangkan kegoncangan sosial.
Jika kita menempuh jalan lain, maka itu terutama berarti memobilisasi sumber-sumber manusia dan pada tahap kemudiannya memobilisasi dana-dana di daerah pedesaan. Jalan ini adalah jalan pengerahan potensi-potensi dan dana-dana didesa lewat pembangkit swadaya rakyat, dan jalan ini pun membawa konsekuensi-konsekuensi sosialnya tersendiri.
Swadaya kaum tani didesa hanya bisa bangkit. Jika sasarannya memang mencerminkan kepentingan-kepentingan yang pokok dari kaum tani, dan mengandung harapan yang nyata akin membawa kebaikan nasib bagi mereka. Keyakinan ini mesti meresap pada kaum tani jika kita menghendaki perkembangan dan pertumbuhan dan swadaya kaum tani.
KEBENARAN BERIKUT HARUS DITANAMKAN:
HANYA MASYARAKAT AKAR RUMPUT YANG BERKEPENTINGAN DAN MAU UNTUK MERUBAH NASIBNYA SENDIRI, MAKA AKAN TERJADI PERUBAHAN PADA NASIBNYA. PERUBAHAN ITU SUKAR DIPAKSAKAN DARI LUAR.
Disamping itu kita harus memahami bahwa swadaya hanya akan berarti jika didukung oleh mayoritas dari kaum tani, tetapi justru di daerah yang paling memerlukan perbaikan nasib dari kaum tani, yaitu dipulau Jawa, maka mayoritas kaum tani terdiri dari tani miskin yang milik tanahnya serba kurang, serta dari kaum tani yang tak bertanah, oleh karena itu kepentingan untuk menaikkan produksi pertanian pada umumnya kurang langsung terasa oleh mereka, dan kebanyakan diantara mereka lebih mengharapkan diperluasnya lapangan kerja disegala sektor diluar sektor pertanian desa, harapan itu dewasa ini menjadi lébih keras lagi oleh karena makin beratnya beban pungutan pajak yang membikin usaha tani mereka tidak memadai lagi mengandung harapan.
Selanjutnya kita perlu menyadari bahwa swadaya kaum tani di desa hanya bisa berkembang hanya dengan dibarengi dengan proses pendemokrasian yang mendalam dan menyeluruh. Yang dilandasi dengan oleh demokrasi adalah kunci bagi bangkitnya swadaya rakyat.
Kemudian, perlu diciptakan aparatur yang bisa merangsang, menyalurkan serta mengarahkan usaha swadaya ini, atau dengan lain perkataan, harus diciptakan lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi sosial politik yang bisa menggembangkan usaha swadaya ini serata yang serasi dengan tujuannya.
Memobilisasi potensi- potensi dan dana-dana di desa memang memerlukan perubahan sosial dan institusional, dan pola sosial yang tradisional akhirnya akan terombak pula, tetapi tidak lewat pengrusakkan dari luar, melainkan dengan jalan meng-evolusikannya dari dalam dengan menggunakan dinamika sosial yang khas berlaku dimasyarakat pedesaan.
Jadi kembali pada persoalannya, bagi Indonesia yang miskin akan modal dan yang pada tahap sekarang hanya mempunyai kemungkinan-kemungkinan untuk membentuk modal, maka tidak ada jalan lain kecuali bersandar pada sumber-sumber manusianya dalam melancarkan usaha pembangunan, sebenarnya mengenai sumber-sumber manusia-manusia inilah, Indonesia tidak perlu kalah dengan negeri muda yang manapun, kini tergantung pada siapa atau golongan mana yang mampu untuk memobilisasi modal manusia yang berharga ini.
Sudah barang tenu hal itu tidak berarti bahwa Indonesia menolak usaha-usaha modernisasi yang langsung diderah pedesaan, demikian pula tidak menolak invertasi modal yang langsung didaerah pedesaan, tetapi harus dipertimbangkan didaerah mana itu dilakukan dan harus diperhitungkan apakah hal itu sampai menimbulkan disintegnasi sosial dari daerah yang bersangkutan.
Dengan menjawab pertanyaan yang satu tadi maka sekaligus sudah terjawab pertanyaan yang kedua, karena kedua pertanyaan ini memang saling berpautan.
Jika Indonesia akan menyelenggarakan pembangunan masyarakat desa yang berarti, maka usaha ini sebaiknya dilancarkan lewat kaum tani miskin dan kaum tani yang tak bertanah. Ini tidak saja oleh karena golongan ini yang paling membutuhkan perbaikan nasib, tetapi Indonesia belum mampu merubah golongan ini yang merupakan bagian terbesar bagi kaum tani, maka selama itu Indonesia akan dibebani dengan persoalan yang kronis.
Jaman modern sekarang ini bukannya saja jamannya revolusi ilmu dan teknologi, tetapi revolusi agrarian ternyata menjalar dari benua kebenua. Ini adalah pertanda jaman. Jutaan kaum tani didunia yang merana dalam keadaan terbelakang makin menuntut bagiannya dan kekayaan-kekayaan yang dihasilkan oleh ilmu dan teknologi.
Perkembangan ini tidak perlu kita kuatirkan, asalkan kita tidak terlalu membiarkan kaum tani tidak terurus, sebab dibelakang gejala-gejala kegaduhan sosial ini sebelumnya terdapat dinamika sosial yang bersumber pada hasrat jutaan kaum tani kecil untuk memperbaiki nasibnya, tidak akan merupakan kerugian bagi kita malahan suatu keuntungan.
Jika kebangkitan kaum tani ini kita tahu manfaatnya sehingga akhirnya mereka pun sama-sama menjadi warga yang terhormat didalam suasana gotong royong, maka Indonesia tidak saja menjadi warga yang terhormat didalam suasana gotong royong, Indonesia akan menjadi kokoh, bahkan suatu proses pembaharuan dan modernisasi akan berlangsung secara lancar diseluruh masyarakat.
Laskar Merah Putih terus berjuang untuk meningkatkan nasib para petani maka segala upaya terus dijalankan dan pada saat ini telah berhasil menciptakan ALAT METEOR PEMBASMI HAMA TENACA SURYA : Tanpa Pestisida — Tanpa Listrik — Pemasangan Muda — Perawatan Minim — Serangga Musnah — Aman bagi manusia maupun ternak/hewan peliharaan.
PERTANIAN YANG DAPAT DILINDUNGI METEOR:
SAWAH - PERKEBUNAN MODERN - PERKEBUNAN ORGANIK - PERKEBUNAN KACANG-KACANGAN PERKEBUNAN - KELAPA SAWIT - PERKEBUNAN SAYUR-SAYURAN - PERKEBUNAN BUAH - BUAHAN - PERKEBUNAN BAWANG - PERKEBUNAN TEH - PERKEBUNAN TEMBAKAU